SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Rangkuman Ngaji Bulughul Maram Oleh : DR KH Fadlolan Musyaffa’ Lc.,MA Ahad, 24 Maret 2024

Terbit 24 Maret 2024 | Oleh : Admin | Kategori : Hadist
Rangkuman Ngaji Bulughul Maram Oleh : DR KH Fadlolan Musyaffa' Lc.,MA Ahad, 24 Maret 2024

Rangkuman Ngaji Bulughul Maram
Oleh : DR KH Fadlolan Musyaffa’ Lc.,MA
Ahad, 24 Maret 2024

Hadis oleh Ibnu Umar RA
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْھُمَا قَالَ : (تَرَاٸَ النَّاسُ الْھِلاَلَ فَأَخْبَرْتُ النَّبِيِّ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّی رَأَيْتُه، فَصَامَ وَاَمَرَ النَّاسَ بِصَيَامِهِ) رَوَاهُ أبُوْ دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ الْحَاکِمُ وَابْنُ حِبَّانَ
Dari Ibnu Umar RA, beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang berusaha melihat hilal, lalu aku memberitahu Rasulullah SAW bahwa aku telah melihatnya. Maka beliau berpuasa dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa.”
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan dishahihkan oleh lbnu Hibban dan al-Hakim.

Hadis ini menerangkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan ummatnya untuk berpuasa apabila telah melihat hilal Ramadhan pertama.

Hadis oleh Ibnu Abbas RA
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسِِ رَضِيَ اللهُ عَنْھُمَا (اَنَّ اَعْرَابِيََّا جَاء اِلَی النَّبِيِّ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : اِنِّيْ رَأَيْتُ الْھِلاَلَ فَقَالَ أَتَشْھَدُ أَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ؟ قَالَ : نَعَمْ. اَتَشْھَدُ أَنَّ مُحَمَّدََا رَسُوْلُ اللهِ؟ قَالَ : نَعَمْ. فَأَذِّنْ فِی النَّاسِ يَا بِلاَلُ أَنْ يَصُوْمُوْا غَدََا) رَوَاهُ الْخَمْسَۃُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ الْخُزَيْمَۃَ وَابْنُ حِبَّانَ، وَرَجَّحَ النَّسَاٸِيُّ أِرْسَالَهُ.
Dari Ibnu Abbas “Bahwa ada seorang Arab Badui datang kepada Nabi SAW dan berkata, ‘Sesungguhnya aku telah melihat hilal. Lalu beliau bertanya, ‘Apakah engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah?’ Dia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bertanya lagi, ‘Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah?’ Dia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Umumkanlah kepada orang-orang, wahai Bilal, agar mereka berpuasa besok’.”

Diriwayatkan oleh Imam yang Lima dan dishahihkan (oleh Ibn Khuzaimah, dan lbnu Hibban, namun an-Nasa’i menguatkan pendapat yang menyatakan hadits-hadits ini mursal.

Hadis ini menerangkan bahwa Rasulullah memerintahkan kepada ummatnya apabila telah melihat hilal Ramadhan maka diwajibkan untuk berpuasa di hari esok.

Hadis oleh Sayyidah Hafsah (Ummul Mukminin)
وَعَنْ حَفْصَۃَ أُمُّ الْمُٸوْمِنِيْنَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصَّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ ) رَوَاهُ الْخَمْسَۃُ، وَمَالَ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَاٸِيُّ اِلَی تَرْجِيْحِ وَقْفِهِ، وَصَحَّحَهُ مَرْفُوْعََا ابْنُ خُزيْمَۃَ وَابْنُ حِبَّانَ, وَ لِلدَّارُ قُطْنِيِّ ( لا صِيَامَ لِمَنْ لَمْ يَفْرِضْهُ مِنَ الَّيْلِ )
Dari Hafshah Ummul Mukminin, Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa yang tidak berniat akan berpuasa sebelum fajar, maka ia tidak sah puasanya.”

Diriwayatkan oleh Imam yang Lima. At-Tirmidzi dan an-Nasa’i cenderung menguatkan bahwa hadits ini mauquf, namun lbnu Khuzaimah dan lbnu Hibban menshahihkannya sebagai hadits marfu’.

Dan dalam riwayat ad-Daraquthni, “Tidak sah puasa orang yang tidak berniat sejak dari malam.”

Hadis ini menerangkan bahwa seseorang yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka puasanya tidak sah. Niat untuk berpuasa sebaiknya dilaksanakan setelah salat tarawih karena menginapkan niat untuk di hari esok.

Hadis oleh Aisyah RA
وَعَنْ عَاٸِشَۃَ رَضِيَ اللهُ عَنْھَا قَالَتْ : (دَخَلَ عَلَی النَّبِيِّ ذَاتَ يَوْمِِ فَقَالَ : ھَلْ عِنْدَکُمْ شَيْٸُُ؟ قُلْنَا : لاَ. قَالَ : فَأِنِّيْ صَاٸِمُُ ثُمَّ أَتَانَا يَوْمََا آخَرَ فَقُلْنَا : اُھْدِيَِ لَنَا حَيْسُ، فَقَالَ : اَرِيْنِيْهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَاٸِمََا، فَأَکَلَ ) رَوَاهُ مُسْلِمُُ
Dari Aisyah RA, Beliau berkata, “Pada suatu hari Nabi SAW pernah masuk ke rumahku dan bersabda, ‘Apakah kalian memiliki sesuatu (makanan)?’ Kami katakan, ‘Tidak.’ Beliau bersabda, ‘Kalau begitu aku akan berpuasa.’ Kemudian pada hari yang lain, beliau datang kepada kami, maka kami katakan, ‘Telah dihadiahkan kepada kami hais (makanan yang berasal dari kurma & keju).’ Maka beliau bersabda, ‘Tunjukkanlah kepadaku, padahal sungguh tadi pagi aku berniat berpuasa.’ Kemudian beliau memakannya.”
Diriwayatkan oleh Muslim.

Hadis ini menerangkan bahwa Rasulullah SAW tetap berpuasa walaupun tidak ada bahan makanan di rumahnya. Kemudian suatu hari, telah terdapat makanan di rumah Beliau berupa hais (makanan yang berasal dari kurma,keju), maka beliau berpuasa.

Hadis oleh Sahl bin Sa’d
وَعَنْ سَھْلِ بْنِ سَعْدِِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ قَالَ : ( لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرِِ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ) مُتَّفَقُُ عَلَيْهِ
Dari Sahl bin Sa’ad RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa.” Muttafaq ‘alaih

Hadis ini menerangkan bahwa menyegerakan berbuka puasa yaitu termasuk sunnah Nabi Muhammad SAW. Menyegerakan berbuka puasa lebih baik daripada mengakhirkannya.

Hadis oleh Imam Tirmidzi
وَلِلتُِرْمِذِيِّ مِنْ حَدِيْثِ أَََبِيْ ھُرَيْرَۃَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : (اَحَبُّ عِبَادِی اِلَيَّ أََعْجَلُھُمْ فِطْرََا)
Dan dalam riwayat at-Tirmidzi, dari hadits Abu Hurairah,
dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Allah SWT berfirman, ‘Hambaku yang paling Aku cintai adalah orang yang paling bersegera dalam berbuka puasa di antara mereka’.

Hadis ini menerangkan bahwa Allah SWT menyukai hambanya yang paling bersegera berbuka puasa.

Hadis oleh Anas bin Malik

وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكِِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (تَسَحَّرُوْا فَاِنَّ فِی السَّحُوْرِ بَرَکَۃََ) مُتَّفَقُُ عَلَيْهِ
Dari Anas bin Malik, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam makanan sahur itu terdapat berkah.” Muttafaq ‘alaih

Hadis ini menerangkan bahwa makanan yang kita makan saat waktu sahur itu terdapat keberkahan.

Hadis oleh Salman bin Amr Adh-Dhobbi RA
وَعَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرِ الضَّبِّيِّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (اِذَا اَفْطَرَ أَحَدُکُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَی تَمْرِِ ، فَاِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُفْطِرْ عَلَی مَاء فَأِنَّهُ طَھُوْرُُ ) رَوَاهُ الْخَمْسَۃُ ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَۃَ وَابْنُ حِبَّانَ وَالْحَاکِمُ
Dari Salman bin Amir adh-Dhabbi RA, dari Nabi SAW, beliau
bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka hendaklah dia berbuka dengan kurma, jika dia tidak mendapatkannya, maka hendaklah dia berbuka dengan air, karena sesungguhnya air itu menyucikan.”

Diriwayatkan oleh Imam yang Lima dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan al-Hakim

Hadis ini menerangkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma (sunnah Nabi), apabila tidak memiliki kurma maka bisa berbuka dengan air. Karena sifat air yaitu menyucikan.

SebelumnyaRangkuman Ngaji Al-Ajwibah Al-Ghaliyah Ahad, 24 Maret 2024 SesudahnyaPERINGATAN BAGI YANG MEMUSUHI ULAMA

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya