SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

KEBAHAGIAAN AHLI ILMU DI DUNIA DAN AKHIRAT

Terbit 22 Maret 2024 | Oleh : Admin | Kategori : Pasanan
KEBAHAGIAAN AHLI ILMU DI DUNIA DAN AKHIRAT

Rangkuman Ngaji Minhajul Muta’allim
Jum’at, 22 Maret 2024
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================

KEBAHAGIAAN AHLI ILMU DI DUNIA DAN AKHIRAT

أَهلُ العِلْمِ فِي الدَّارَيْنِ مَسْعُودٌ * والخُلْدُ فِي الْجَنَّةِ الْفِرْدَوْسِ مَوْعُودُ

Seorang ahli ilmu di dunia dan akhirat dibahagiakan * Dan abadi didalam surga firdaus adalah hal yang dijanjikan

وَالعِلْمُ عِزُّ وَأَهْلُ العِلْمِ مُحْتَرَمُ * وَالْجَهْلُ ذَلُّ وَأَهْلُ الجَهْلِ مَطْرُودُ

Ilmu adalah hal yang mulia dan ahli ilmu adalah orang yang dimuliakan * kebodohan adalah sesuatu yang hina dan orang bodoh adalah golongan yang tertolak

حَيَاةُ الْقَلْبِ عِلْمٌ فَاغْتَنِمْهُ * وَمَوْتُ القَلْبِ جَهْلُ فَاجْتَنِبُهُ

Hidupnya hati bersumber dari ilmu maka bersegeralah pada ilmu * Dan matinya hati bersumber dari kebodohan maka jauhilah kebodohan

Janganlah menganggap orang-orang yang bodoh sebagai orang hidup, karena sejatinya mereka mati. Pakaian yang mereka kenakan adalah kain kafan bagi mereka.
Rasulullah SAW bersabda :

يَنْبَغِي عَلَى العَالِمِ أَنْ يَصُوْمَ إِذَا النَّاسُ مُفْطِرُوْنَ، وَيَحْزَنَ إِذَا النَّاسُ يَفْرَحُوْنَ ، وَيَبْكِي إِذَا النَّاسُ ضَاحِكُونَ ، وَيَصْمُتَ إِذَا النَّاسُ يَتَكَلَّمُوْنَ، وَيَتَوَكَّدَ إِذَا النَّاسُ يُخْلِطُوْنَ

Artinya “Bagi seseorang yang berilmu hendaknya ia berpuasa ketika orang lain tidak berpuasa, dan bersedih ketika orang lain bahagia, menangis ketika orang lain tertawa, diam ketika orang lain berbicara dan menyendiri ketika orang lain berkumpul”.

Pada intinya, Rosulullah SAW tidak rela jika seseorang yang berilmu bersikap layaknya orang yang tidak memiliki ilmu.
Rasulullah SAW bersabda :

مَنِ ازْدَادَ عِلْمًا وَلَمْ يَزْدَدْ زُهْدًا ، لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللَّهِ إِلَّا بُعْدًا
Artinya : Barang siapa semakin tambah ilmunya dan di dunia tidak semakin zuhud, maka ia tidak semakin dekat kepada Allah melainkan semakin jauh dari-Nya.”

MACAM-MACAM ILMU

Terdapat dua cara dalam menghasilkan ilmu:

1. Ilmu Kasbi ( ُّالكَسْبِي) yakni ketika sebuah ilmu dihasilkan dengan cara melanggengkan belajar dan membaca di hadapan guru.

2 Ilmu Simai (ُّالسِّمَاعِي ) yakni belajar di hadapan ulama’ dengan mendengarkan mengenai persoalan agama dan dunia ulama’ tersebut. Jenis ilmu ini tidak dapat dihasilkan kecuali dengan mencintai ulama’, berkumpul, berada dalam satu majelis, dan meminta keterangan kepada mereka.

Seperti yang telah disebutkan: Jadilah orang yang berilmu, guru, atau orang yang mencintai ulama’. Sesungguhnya orang bodoh itu tidak akan dimaafkan baik di dunia maupun di akhirat dan mereka adalah golongan yang dirugikan, karena kemuliaan seseorang di dunia maupun akhirat itu ketika ia memiliki ilmu.

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَلْيَتَّجِرْ وَ مَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ فَلْيَتَزَهَّدْ

Artinya: “Barangsiapa menginginkan dunia, maka berdaganglah Dan barangsiapa menginginkan akhirat maka zuhudlah.”

Dan barang siapa menginginkan keduanya maka belajarlah, karena ketika seseorang meningalz dunia, semua barang yang ia kumpulkan selama ada didunia akan ditinggalkan kecuali ilmu sebab ilmu adalah teman, yang memberi kesenangan, alas tidur, sekaligus bekal ketika seseorang ada di alam kubur.

والله اعلم با الصواب

SebelumnyaDalil Tawassul SesudahnyaSEBAIK-BAIKNYA BEKAL ADALAH ILMU

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya