SEBAIK-BAIKNYA BEKAL ADALAH ILMU
Rangkuman Ngaji Minhajul Muta’allim
Sabtu, 23 Maret 2024
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
SEBAIK-BAIKNYA BEKAL ADALAH ILMU
Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ أَرَادَ مِنْكُمْ سَفَرًا مِنْ أَسْفَارِ الدُّنْيَا لَا يَمْشِي بِلَا زَادٍ
Artinya: “Barangsiapa dari kalian ingin bepergian di dunia maka janganlah melakukan perjalanan jika tanpa bekal”
Lantas, bagaimana bisa orang-orang ingin bepergian ke akhirat dengan tanpa bekal? Dan tentunya bekal yang harus dipersiapkan adalah ilmu. Lebih-lebih, ilmu akan memberikan pemiliknya syafaat, menjadi kendaraan buroq, dan menjadi naungan ketika hari kiamat.
Nantinya, ilmu akan menjelma menjadi penolong pemiliknya saat menghadapi malaikat maut, menjelma menjadi menjawab pertanyaan malaikat munkar nakir, ilmu juga akan menjadi pelipur ketika dialam kubur, menjadi pemberat amal kebaikan ketika hari penimbangan amal, penuntut ketika berjalan di atas shirot dan menjadi kunci pembuka surga.
Mu’adz bin Jabal RA berkata Sesungguhnya ilmu adalah teman yang menyenangkan dalam kesendirian, teman dalam kesepian, petunjuk dalam kebimbangan, dan pembantu dalam kesendirian.
Seseorang yang bertafakkur dalam sebuah ilmu setara dengan orang puasa, mempelajari sebuah ilmu juga dinilai seperti halnya orang-orang yang melaksanakan qiyamul lail, dan berkat ilmu juga Tuhan disembah, di-Esa-kan, dan ditaati. Ilmu merupakan pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu. Dari ilmu kita akan menemukan arti kemuliaan dunia dan kebahagiaan di akhirat
Menurut imam al-Zuhri, ilmu akan memiliki sepuluh cabang, yakni menjadikan mulia ketika seseorang itu hina, menjadikan kaya ketika faqir, menjadikan tinggi ketika direndahkan, menjadikan kuat ketika lemah, menjadikan dermawan ketika pelit, menjadikan dekat ketika jauh dan menjadikan besar dikalangannya ketika pemilik ilmu tersebut adalah orang yang kecil (tidak memiliki kekuasaan).
والله اعلم با الصواب