SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Rangkuman Ngaji Ta’lim Muta’alim BAB: CITA2 YANG TINGGI

Terbit 24 Mei 2023 | Oleh : Admin | Kategori : Akhlak
Rangkuman Ngaji Ta'lim Muta'alim BAB: CITA2 YANG TINGGI

Rangkuman Ngaji Ta’lim Muta’alim

Rabu, 24 Mei 2023

Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

=================================

بسم الله الرحمن الرحيم

BAB: CITA YANG TINGGI

Cita-cita Luhur

وقال أبو الطيب رحمه الله:

على قدر أهل العزم تأتى العـزائم #

وتأتى على قـدر الكـرام المكارم

وتعظم فى عين الصغير صغارها #

وتصغر فى عين العظيم

Abu Thoyyib berkata:

Seukuran tinggi cita-cita seseorang, ia akan mencapai cita-citanya.

Kemulyaan seseorang, bergantung pada kadar ukuran cita-cita menggapai kemulyaan.

sesuatu yang kecil akan tampak besar dimata orang yang kecil (cita-citanya).

Sesuatu yang besar akan tampak kecil dimata orang orang yang besar (cita-citanya).

Inti setiap sesuatu (kesuksesan) adalah bertumpu dari semangat dan cita-cita yang tinggi. Barang siapa bercita-cita menghapalkan seluruh kitab Muhammad Ibnul Hasan dengan disertai usaha yang sungguh-sungguh dan istiqomah, maka menurut ukuran lahir ia akan bisa menghafal sebagian besar atau separuhnya.

Adapun apabila cita-citanya tinggi, tapi tidak ada kesungguhan (berusaha), atau sungguh-sungguh tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka hanya akan mendapat sedikit ilmu.

Di dalam kitab Makarimul Akhlak, Syaikhul Imam Al-Ustadz Ridladdin mengatakan, bahwa kaisar Dzul Qarnain dikala hendak menaklukan dunia timur dan barat, ia bermusyawarah dengan para Ahli Hikmah dan ia berkata : Bagaimana saya harus pergi untuk memperoleh kekuasaan dan kerajaan ini? sedangkan dunia ini hanya hal kecil yang akan rusak, rajanya dunia adalah hal yang hina, jadi hal ini (menguasai dunia) bukan cita-cita tinggi. Ahli Hikmah menjawab : “Pergilah Engkau, demi mendapat dunia dan akherat.” Dzulqornain berkata: “Inilah yang baik.”

Cerita Dzulqornain ini mengandung arti bahwa setiap hal dunia yang mempunyai tujuan untuk jihad atau meluhurkan kalimat allah akan bernilai kebaikan.

Rasulullah saw. Bersabda : “Sungguh, Allah senang perkara-perkara yang tinggi tetapi benci hal yang hina”.

والله أعلم باالصواب

SebelumnyaKKL Mahasiswa jurusan Program studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Kudus, Ke PonPes Fadhlul Fadhlan Semarang SesudahnyaBAB JINAYAH

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya