SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Cara Bertaubat Untuk Dosa Kecil Maupun Besar

Terbit 7 November 2021 | Oleh : Admin | Kategori : Tafsir
Cara Bertaubat Untuk Dosa Kecil Maupun Besar
Kajian Tafsir Jalalain | An-Nisa: 108-113 | DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. | 07 November 2021
Kajian Tafsir Jalalain kemarin masih berkaitan dengan kisah Thu’mah bin Ubairik yang memfitnah orang Yahudi yang telah dibahas dalam kajian Minggu lalu.
Allah SWT kemudian menunjukan betapa Allah SWT adalah Maha Tahu dan Thu’mah serta kaumnya tidak akan pernah bisa bersembunyi dari Allah SWT sekalipun mereka bisa menyembunyikan kebohongan dan rasa malu mereka kepada manusia.
Kemudian Allah SWT berfirman dengan istifham inkari (pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban) melalui pertanyaan “adakah orang yang bisa menjadi wakil (pembela) untuk menanggung dosa dan adzab bagi Thu’mah dan kaumnya tersebab dosa-dosanya?”. Disini disebut sebagai istifham inkari karena sebenarnya jawabannya pasti tidaklah ada yang bisa menjadi wakil bagi mereka karena setiap dosa yang dilakukan oleh manusia, sesungguhnya manusia itu sendirilah yang akan menanggung akibat buruknya.
Dalam ayat selanjutnya, Q.S An-Nisa: 10, Allah SWT kemudian menjelaskan tentang cara bertaubat dari dosa yang telah dilakukan.
وَمَن يَعۡمَلۡ سُوٓءًا أَوۡ يَظۡلِمۡ نَفۡسَهُ ثُمَّ يَسۡتَغۡفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورٗا رَّحِيمٗا
“Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa (yang kecil) baik yang dilakukan karena mendzolimi orang lain ataupun diri sendiri asalkan orang yang berbuat dosa tersebut mau bertaubat dalam jarak yang dekat setelah melakukan dosa tersebut.
Akan tetapi, untuk dosa besar cara taubatnya adalah dengan terlebih dahulu berikrar tidak akan mengulangi perbuatan dosanya serta harus mau merubah sikap dan kehidupannya.
Wallahu a’lam bis shawab..
SebelumnyaPentingnya Memiliki Sifat Rendah Terhadap Ilmu Bagi Seorang Pelajar SesudahnyaBAB 6: Rusaknya (batalnya) Wudlu

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya