Mengetahui Waktu-Waktu Sholat di Pesawat (Pembahasan Pertama) #2

Ngaos Assholah fil Hawaa karangan DR. K.H Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA.
Jum’at , 23 April 2021

Madzhab Kedua

Sholat yang sebagian rakaat dilaksanakan didalam waktu sedangkan sisanya dilaksanakan diluar waktu, sholat ini tetap dianggap sempurna sebagai sholat ada’. Sebagaimana yang dijelaskan dalam madzhab Maliki dan Syafi’i bahwa sholat tersebut dianggap sebagai sholat ada’.

“Barangsiapa yang mendapatkan satu rakaat dari suatu sholat, maka dia telah dianggap menunaikan sholat dengan sempurna.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hal ini juga memberikan keterangan terkait keringanan untuk menjama’ dan mengqoshor sholat untuk orang yang sedang bepergian. Dikarenakan keterbatasan-keterbatasan dan permasalahan yang ada ketika bepergian seperti susahnya prosesi bersuci, mekanisme menunaikan sholat, dan terbatasnya waktu, maka diperbolehkan untuk menggunakan rukhsoh sesuai dengan yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad.

“Awal waktu adalah ridho Allah, tengah waktu adalah rahmat Allah, dan akhir waktu adalah toleransi yang diberikan oleh Allah.”

Adanya keringanan ini ialah agar seorang mukallaf tidak susah dalam menjalankan syari’at meskipun dalam keadaan yang mendesak atau merepotkan sekalipun.

Orang yang melaksanakan sholat disertai dengan keraguan, maka sholatnya wajib diulang. Seperti sholat yang meragukan waktu sholat, apakah sudah masuk waktunya atau belum masuk waktunya sholat. Hendaknya seorang mukallaf berijtihad terlebih dahulu sebelum melakukan sholat. Baik itu ijtihad dimana arah kiblat, waktu sholat, dan sebagainya. Ketika seorang mukalaf berada dalam pesawat, hendaknya dia bertanya kepada awak pesawat atau melihat keluar jendela pesawat dimana posisi matahari. Namun kebanyakan, pesawat sekarang ini sudah dilengkapi dengan teknologi dengan fitur dimana seseorang bisa mengakses keterangan waktu sholat dan arah kiblat. Bagi orang yang berpuasa juga terdapat informasi jam sahur dan buka puasa.

Wallahu a’lam bisshowab