Budidaya Maggot Pesantren Fadhlul Fadhlan
Senyum santri terhibur yang bertugas budi daya moggot.
Selain diajarkan ngaji dengan Babah, para santri juga diberikan bekal untuk bisa berwirausaha nantinya.
Sehingga antara ilmu dan kreatifitas bisa berjalan seimbang, dan tidak berat sebelah.
Salah satu wirausaha mandiri yang dimiliki Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan adalah budidaya Maggot.
Maggot mungkin terdengar asing dan menjadi hal yang baru bagi beberapa masyarakat di Indonesia khususnya Semarang.
Maggot merupakan bentuk ulat atau belatung dari lalat khusus yaitu lalat BSF (Black Soldier Fly) yang mana lalat ini berbeda dari lalat hijau atau lalat hitam yang sering kita jumpai. Karena, lalat BSF tidak hinggap di sampah dan tidak membawa sumber penyakit.
Maggot dari lalat BSF merupakan inovasi yang menguntungkan bagi para peternak, petani, dan masyarakat secara luas karena dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan dan ternak unggas. Selain itu, maggot juga dapat menyelesaikan permasalahan sampah organik yang menggunung. Karena maggot dapat menghabiskan puluhan kilogram sampah organik per harinya.
Hasil maggot untuk memberi makan ikan nila, bawal, lele yg dibudidaya di sekeliling pesantren kami, serta untuk makanan berbagai jenis ratusan unggas di mini zoo pesantren kami.
Setiap hari setiap saat terdengar ditelinga kami suara berbagai binatang piaraan, serasa di kebun binatang dan puncak hutan berbagai kicauan burung kakak tua, love bird, geruk, terkutut, angsa, ayam kalkun, ayam pelung, ayam bangkok, ayam kate, bebek, mentok dan ratusan ayam kampung dikebun terbuka belakang gedung MA Al-Musyaffa’ didalam area pesantren kami.
Keren kan?
Nah jadi maggot ini sangat efektif dan bermanfaat untuk dibudidayakan yang mana dapat menyulap problem sampah menjadi berkah.
Mari Bergabung Bersama kami di
