BAB TAYAMUM
Rangkuman Kitab Al-Yaqutun Nafis
Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA.
Kamis, 21 Maret 2023
=========================================
BAB TAYAMUM
Secara bahasa, tayamum berarti menyengaja. Sedangkan secara syara’ tayamum adalah mengusapkan debu pada wajah dan kedua tangan dengan dengan niat tertentu.
Sebab-sebab yang Membolehkan Tayamum
Sebab-sebab yang membolehkan tayamum ada tujuh:
1. Tidak mendapatkan air sama sekali.
2. Khawatir terhadap keselamatan nyawa atau harta apabila mendatangi tempat air.
3. Ada air sedikit hanya untuk minum.
4. Kehilangan air.
5. Sakit parah yang apabila menggunakan air, maka sakitnya akan bertambah parah atau terdapat kerusakan.
6. Perban/gip yang dikhawatirkan menimbulkan bahaya apabila dilepas.
7. Luka yang dikhawatirkan menimbulkan bahaya apabila terkena air.
Syarat-syarat Tayamum
Syarat-syarat tayamum ada dua belas:
1. Tayamum dengan debu,
2. Debu yang suci,
3. Bukan debu bekas orang yang bertayamum,
4. Tidak tercampur dengan sesuatu yang halus seperti tepung,
5. Meniatkannya,
6. Mengusap wajah dan kedua tangan dengan dua kali tepukan debu,
7. Menghilangkan najis terlebih dahulu,
8. Berupaya menentukan arah kiblat.
9. Tayamum setelah masuknya waktu shalat,
10. Tayamum setiap shalat fardhu (satu tayamum hanya untuk satu shalat fardlu)
11. Tidak mendapatkan air,
12. Safarnya tidak bermaksiat, apabila seseorang tidak mendapatkan air secara syar’i.
Rukun-rukun Tayamum
Rukun-rukun tayamum ada lima:
1. Memindahkan debu,
2. Niat,
3. Mengusap wajah,
4. Mengusap kedua tangan sampai kedua siku,
5. Tertib.
Sunnah-sunnah Tayamum
Sunnah-sunnah tayamum ada banyak, di antaranya:
Bersiwak, membaca basmalah, mendahulukan tangan yang kanan dari yang kiri, berkesinambungan, menipiskan debu dari kedua telapak tangan, melakukan sunnah-sunnah wudhu yang mungkin dilakukan, kecuali mengusap 3 kali.
Hal-hal yang Dimakruhkan Dalam Tayamum
Hal-hal yang dimakruhkan dalam tayamum ada dua, yaitu mengulang-ulang usapan dan mempertebal debu.
Hal Yang Membatalkan Tayamum
مُبْطِلَاتُ التَّيَمُّمِ
مُبْطِلَاتُ التَّيَمُّمِ كَثِيرَةً مِنْهَا : الحَدَثُ، وَالرَّدَّةُ، وَتَوَهُمُ الْمَاءِ خَارِجَ الصَّلَاةِ، وَالْعِلْمُ بِوُجُودِ الْمَاءِ، وَالْقُدْرَةُ عَلَى ثَمَنِهِ، وَزَوَالُ الْعِلَّةِ الْمُبِيْحَةِ إِلَّا فِي الصَّلَاةِ السَّاقِطَةِ بِهِ فِي الثَّلَاثِ الْأَخِيرَةِ، وَحَيْثُ لَا حَائِلَ فِي الْأَرْبَعِ الْأَخِيرَةِ
Perkara yang membatalkan tayamum ada banyak, diantaranya:
Hadats, murtad, menduga adanya air ketika di luar shalat, mengetahui keberadaan air, mampu membeli air, hilangnya sebab yang membolehkan tayamum, kecuali di dalam shalat yang wajib diulangi pada 3 pembatal terakhir, selama tidak ada penghalang untuk menggunakan air tersebut dalam empat perkara terakhir.
والله اعلم بالصواب