SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Hak Kelima: Memaafkan Berbagai Kesalahan

Terbit 20 Februari 2024 | Oleh : Admin | Kategori : Tasawuf
Hak Kelima: Memaafkan Berbagai Kesalahan

Rangkuman Ngaji Mauidhotul Mukminin
Selasa, 20 Februari 2024
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

=================================

بسم الله الرحمن الرحيم.

Kesalahan teman jika berhubungan dengan masalah agama, hendaknya diberi nasihat dengan cara yang lemah lembut. Jika ia tetap melakukan kesalahan dan tidak mau menghentikan, terdapat sebagian ulama’ menganjuran agar memutus ikatan persahabatan dengannya, ada juga ulama yang berpendapat bahwa tetap bersahabat dengan memenuhi hak-hak mencintainya sebagai sosok teman namun membenci perbuatan tercela yag ia perbuat. Sedangkan kesalahan yang berhubungan dengan hak pribadi yang membuat hati gelisah, maka tidak ada perbedaan pendapat bahwa yang paling utama dengan memaafkan kesalahannya.

Bahkan setiap perbuatan yang masih memungkinkan diarahkan ke hal-hal yang baik, dan masih bisa digambarkan bahwa temannya memiliki alasan tertentu dalam melakukan hal itu, maka memaafkan kesalahan adalah hal yang wajib dalam ikatan persahabatan. Karena ada ungkapan yang berbunyi: “Terimalah tujuh puluh alasan dari kesalahan temanmu. Jika hatimu tidak mau menerima maka kembalikanlah celaan pada dirimu. “Apakah yang membuatmu keras seperti batu, termanmu sudah memberikan tujuh puluh alasan dan minta maaf namun kau tetap tidak mau menerimanya, maka kaulah yang sebenarnya jelek bukan temanmu”. Imam Al-Ahnaf Ra berkata:

الصَّدِيقِ أَنْ تَحْتَمِلَ مِنْهُ ثَلَاثًا ظُلْمَ َ الْغَضَبِ وَظُلْمَ الدَّالَةِ
وَظُلْمَ الْهَفْوَةِ.

“Hak seorang teman yang harus kamu penuhi adalah engkau menerima dan memaafkan tiga hal darinya, yaitu kezhaliman berupa kemarahan, ketidak adilan dan kesalahannya.”

Ketika temanmu memberi alasan baik berbohong atau jujur atas kesalahan yang dilerbuat maka terimalah alasannya. Karena orang mukmin ketika marah akan cepat reda, dan hendaknya jika dihadapkan pada permasalan tidak marah yang berlebihan. Allah Swt berfirman dalam Al-Mumtahanah 7:

عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّجْعَلَ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ عَادَيْتُمْ مِّنْهُمْ
مَّوَدَّةًۗ وَاللّٰهُ قَدِيْرٌۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Mudah-mudahanAllah Swt menimbulkan kasih sayang diantara kamu sekalian dengan orang- orang yang kamu musuhi diantara mereka. dan Allah adalah Maha Kuasa, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Sahabat Umar Ra berkata: “Jangan sampai rasa cintamu karena terpaksa. Dan jangan sampai kemarahanmu menyebabkan kerusakan, yaitu marah hingga menginginkan kerusakan pada temanmu”.

والله أعلم باالصواب

SebelumnyaPengasuh PPFF Sowan KH. Abdullah Ubab Maimun, Mohon Doa Restu Gus Ahmad Syauqi Istiqlaly Fadlolan Akan Langsungkan Akad Nikah Minggu Depan SesudahnyaRangkuman Ngaji Ta'limul Muta'allim Rabu, 21 Februari 2023 Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya