Muhadloroh Ammah bersama Prof. Dr. Hassanein Al Saeed (Wakil Direktur Pascasarjana Canal Suez University Mesir)
Kunjungan tokoh-tokoh intelektual dari kalangan ulama baik dalam negeri maupun luar negeri, serta tokoh nasional ke Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang menjadi agenda yang ditunggu santri. Selain dapat mengenal tokoh-tokoh yang hadir, santri dapat menambah ilmu serta pengalaman dari tokoh-tokoh tersebut. Beberapa waktu yang lalu, PPFF kedatangan Gus Muhammad Izzul Haq, Ph. D bersama keluarga yang berbagi kisah dan pengalaman belajar dan tinggal di luar negeri.
Jumat, 2 Februari 2024, Prof. Dr. Hassanein Al Saeed mengunjungi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang. Beliau datang bersama Dr. Fathma, Dosen Tafsir & Ulum Al Quran di Canal Suez University. Selain untuk berkunjung ke ndalem DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., Wakil Direktur Pascasarjana Canal Suez University Mesir tersebut juga melangsungkan Muhadloroh ‘Ammah bersama santri PPFF.
Acara dimulai dengan sambutan dari DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., kemudian dilanjutkan dengan Muhadloroh ‘Ammah bersama Prof. Dr. Hassanein Al-Saeed. Pada kesempatan tersebut, beliau menyampaikan poin-poin penting yang harus diterapkan oleh santri di kehidupan sehari-hari. Diantara pesan-pesan beliau yakni:
1. Mencintai Bahasa Arab itu artinya kita mencintai Al Quran, apabila kita mencintai Al Quran maka kita mencintai Rasulullah saw. Dan cinta kepada tiga hal tersebut akan mengantarkan kita cinta kepada Allah swt.
2. Semua ilmu bersumber dari Al Quran, apabila ingin menguasai suatu ilmu maka cintailah Al Quran.
3. Jangan hanya menjadi penghafal Al Quran saja. Harus disertai dengan pemahaman dan berusaha untuk memahami dan mentadabburi isi Al Quran. Ketika kita mentadabburi isi Al Quran, maka Al Quran akan membuka rahasia-rahasia di dalamnya dan memberikan ilmu-ilmu baru.
4. Karena Al Quran adalah firman Allah, maka ia memiliki tata cara khusus, seperti penggunaan tajwid saat membaca Al Quran. Tidak seperti Bahasa Arab pada umumnya, karena Bahasa Arab Al Quran adalah kalam Allah.
5. Ilmu agama Islam banyak sekali cabangnya, jangan tergesa-gesa untuk menguasai semuanya. Pelajarilah satu persatu, dipahami dan dipelajari dengan baik satu cabang ilmu, baru kemudian beranjak ke satu cabang ilmu yang lain ketika sudah faham dan menguasai ilmu tersebut. Ketika mempelajari suatu ilmu, dan tidak faham akan ilmu tersebut, maka bertanyalah kepada Kiai atau guru atau syaikh. Jangan sampai hanya hafal saja tapi tidak tau maksud dan makna dari ilmu yang dipelajari.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari santri, kemudian ditutup dengan doa oleh Syaikh Mohammad Athief Utusan Alazhar sebagai da’i dan dosen untuk Indonesia lalu dilanjutkan dengan foto bersama dan ramah tamah.
Semoga dengan adanya Muhadloroh ‘Ammah ini, dapat menumbuhkan semangat dan kecintaan santri dalam belajar dan memahami Al Quran serta mengamalkan apa yang telah dipelajari. Aamiin Aamiin Allahumma Aamiin 🤲🏻