SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al-A’raf: 70-75

Terbit 28 Januari 2024 | Oleh : Admin | Kategori : Tafsir
Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al-A'raf: 70-75

Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain
Ahad, 28 Januari 2024
Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
========================
Surat Al-A’raf ayat 70

قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ اللّٰهَ وَحْدَهٗ وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعْبُدُ اٰبَاۤؤُنَاۚ فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِيْنَ

Artinya : “Mereka berkata, “Apakah engkau (wahai Hud AS) datang kepada kami agar kami menyembah Allah SWT semata dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? Maka, datangkanlah kepada kami apa yang kamu janjikan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”

Ayat ini menjelaskan bahwa mayoritas kaum Nabi Hud AS tetap ingkar dan enggan mengikuti dakwahnya. Mereka dengan angkuh serta tanpa dasar ilmu mengatakan apakah tujuan kedatangan Nabi Hud AS kepada mereka hanya untuk menyeru agar mereka hanya menyembah Allah SWT saja, tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain, dan meninggalkan apa yang biasa dan terus-menerus disembah oleh nenek moyang mereka? Mereka mengancam Nabi Hud AS untuk mendatangkan bukti berupa adzab yang telah ia janjikan jika Nabi Hud AS benar utusan Allah SWT.

Surat Al-A’raf ayat 71

قَالَ قَدْ وَقَعَ عَلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ رِجْسٌ وَّغَضَبٌۗ اَتُجَادِلُوْنَنِيْ فِيْٓ اَسْمَاۤءٍ سَمَّيْتُمُوْهَآ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ مَّا نَزَّلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍۗ فَانْتَظِرُوْٓا اِنِّيْ مَعَكُمْ مِّنَ الْمُنْتَظِرِيْنَ

Artinya : “Dia (Hud AS) berkata, “Sungguh, sudah pasti kamu akan ditimpa adzab dan kemarahan dari Tuhanmu. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan Aku tentang nama-nama berhala yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah SWT tidak menurunkan sedikit pun alasan pembenaran untuk itu? Maka, tunggulah adzab dan kemarahan itu! Sesungguhnya aku bersamamu termasuk orang-orang yang menunggu.”

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah menentukan adzab yang akan ditimpakan kepada kaum Nabi Hud AS dan mereka akan mendapat kemurkaan Allah SWT yakni mereka akan dijauhkan dari rahmat-Nya. Nabi Hud AS menyatakan kepada kaumnya bahwa nama-nama berhala, baik yang mereka namakan maupun yang dinamakan oleh nenek moyang mereka tidak patut mereka jadikan pokok perdebatan dengan beliau. Nama-nama itu tidak ada dasarnya. Allah SWT tidak menurunkan keterangan dan bukti nama-nama itu.

Nabi Hud AS berseru kepada mereka untuk menunggu turunnya adzab dari Allah SWT yang mereka minta itu dan dia sendiri termasuk orang-orang yang menunggu untuk menyaksikan kedatangan adzab yang akan menimpa kaumnya yang kafir itu, berupa angin yang sangat kencang yang tidak ada manfaatnya dan akan menghancurkan mereka.

Surat Al-A’raf ayat 72

فَاَنْجَيْنَاهُ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَقَطَعْنَا دَابِرَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيَاتِنَا وَمَا كَانُوْا مُؤْمِنِيْنَ

Artinya : “Maka, Kami selamatkan dia (Hud AS) dan orang-orang yang bersamanya karena rahmat yang besar dari Kami, dan Kami binasakan sampai akar-akarnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka bukanlah orang-orang mukmin.”

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menyelamatkan Nabi Hud AS beserta orang-orang yang beriman dari adzab berupa angin topan dahsyat yang membinasakan kaum ‘Ad, karena mereka mendustakan kebesaran Allah SWT bahkan mengingkari utusan-utusan-Nya. Mereka dilenyapkan dari muka bumi ini dengan angin yang menghancurkan segala sesuatu.

Surat Al-A’raf ayat 73

وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صَالِحًاۘ قَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Artinya : “Kami telah mengutus kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh AS. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah SWT, tidak ada bagi kamu tuhan selain Dia. Sungguh, telah datang kepada kamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini adalah unta betina Allah SWT untuk kamu sebagai mukjizat. Maka, biarkanlah ia makan di bumi Allah SWT dan janganlah kamu mengganggunya dengan keburukan apa pun sehingga kamu ditimpa siksa yang sangat pedih.”

Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT mengutus Nabi Shaleh AS kepada kaumnya yaitu kaum Tsamud. Nabi Shaleh AS menjalankan tugasnya dengan menyampaikan perintah-perintah Tuhannya yang ditujukan kepada kaumnya, yaitu menyeru mereka agar menyembah Allah SWT dengan menegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT.

Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Shaleh AS berupa seekor unta yang keluar dari batu besar sebagai bukti kerasulannya, karena kaum Tsamud meminta bukti kerasulannya. Nabi Shaleh AS meminta kepada kaumnya agar membiarkan unta itu makan apa saja yang ada di bumi Allah SWT ini, karena bumi ini kepunyaan Allah SWT dan unta ini adalah unta Allah SWT, maka mereka tidak boleh menghalang-halangi unta itu, apalagi menyakitinya dan menyembelihnya. Nabi Saleh AS mengancam bahwa mereka akan mendapat adzab yang pedih dari Allah SWT jika mereka mengganggu atau membunuh unta itu.

Surat Al-A’raf ayat 74

وَاذْكُرُوْٓا اِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاۤءَ مِنْۢ بَعْدِ عَادٍ وَّبَوَّاَكُمْ فِى الْاَرْضِ تَتَّخِذُوْنَ مِنْ سُهُوْلِهَا قُصُوْرًا وَّتَنْحِتُوْنَ الْجِبَالَ بُيُوْتًاۚ فَاذْكُرُوْٓا اٰلَاۤءَ اللّٰهِ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ

Artinya : “Ingatlah ketika Allah SWT menjadikan kamu pengganti-pengganti yang berkuasa sesudah ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu membuat pada dataran rendahnya bangunan-bangunan besar dan kamu pahat gunung-gunungnya menjadi rumah. Maka, ingatlah nikmat-nikmat Allah SWT dan janganlah kamu melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.”

Ayat ini menjelaskan bahwa Nabi Shaleh AS mengingatkan kaumnya kepada nikmat-nikmat Allah SWT yang mereka peroleh, antara lain mereka diberi kekuasaan dan kekuatan untuk memakmurkan bumi ini sebagai pengganti kaum ‘Ad. Mereka diberi oleh Allah SWT kecakapan dan kesanggupan membuat istana-istana dan pengetahuan membuat bahan-bahan bangunan, serta keahlian dalam memahat bukit-bukit dan gunung-gunung, untuk dijadikan rumah tempat tinggal mereka pada musim dingin.

Nabi Shaleh AS menyeru mereka agar mengingat nikmat-nikmat Allah SWT tersebut agar mereka bersyukur kepada-Nya, dengan hanya menyembah kepada-Nya dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang merusak di atas bumi ini antara lain perbuatan yang tidak diridloi oleh Allah SWT berupa kekufuran, kemusyrikan dan kedhaliman.

Surat Al-A’raf ayat 75

قَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ لِلَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِمَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ اَتَعْلَمُوْنَ اَنَّ صَالِحًا مُّرْسَلٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ قَالُوْٓا اِنَّا بِمَآ اُرْسِلَ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ

Artinya : “Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka, “Tahukah kamu bahwa Shaleh diutus menjadi rasul oleh Tuhannya?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu yang dibawanya.”

Ayat ini menerangkan bahwa pemuka yang sombong dari kaum Tsamud itu mengatakan kepada orang-orang yang lemah dan beriman kepada Nabi Shaleh AS dengan cara mengejek seolah-olah mereka itu berada dalam kekeliruan karena beriman kepada kerasulan Nabi Shaleh AS. Namun orang-orang yang beriman dengan bijaksana menjawab bahwa mereka beriman kepada apa yang dibawa oleh Nabi Shaleh AS, karena petunjuk-petunjuk itu benar dan datangnya dari Allah SWT.

والله أعلم بالصواب

SebelumnyaPeristiwa-peristiwa penting di bulan Rajab SesudahnyaDR. KH. Fadlolan Musyaffa', Lc., MA. Hadir Beri Sambutan Keluarga Dalam Acara Haul Ke-2 KH. Musyaffa' Mu'thi

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya