BAB: mengagungkan Ilmu dan ahli Ilmu
Terbit 24 Februari 2023 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Akhlak
Menghormati Teman
ومن تعظيم العلم: تعظيم الشركاء ومن يتعلم منه. والتملق مذموم إلا فى طلب العلم. فإنه ينبغى أن يتملق لأستاذه وشركائه ليستفيد منهم
Termasuk memuliakan ilmu yaitu memuliakan sesama pelajar dan guru yang mengajarnya. Merayu mengambil hati guru merupakan perbuatan yang tercela kecuali dalam hal mencari ilmu, karena itu bagi pelajar hendaknya merayu mengambil hati gurunya dan juga kepada sesama pelajar agar mendapatkan faidah dari mereka.
Mencari perhatian dan merayu guru itu tidak baik kecuali dalam hal menuntut ilmu.
Ketika orang sudah mendapatkan perhatian dari guru, maka dengan mudah dia akan mendapatkan banyak faidah dan ilmu.
العلم علمان باالدراسة والوراثة
Ilmu itu ada ada dua macan:
1. Didapat dari Belajar
Ilmu yang bisa didapatkan dengan cara belajar di bangku sekolah. Dan semua santri bisa mendapatkan ilmu itu.
2. Dengan warisan dari kyai dan guru,
Ilmu ini tidak bisa didapatkan di bangku sekolah, dan tidak semua santri bisa mendapatkan ilmu tersebut. Karena ilmu bil warotsah/warisan ini harus dengan cara khidmah pada kyai/guru dan mulazamah selalu dekat kepada kyai dan guru. Dengan bisa melihat ucapan, gerak tindakan dan akhlak kyai / guru dalam setiap langkah menjawab dan menghadapi masalah kehidupan di masyarakat. Maka akan mendapatkan ilmu bil warotsah dari kyai/guru.
Mengagungkan dan Hormat
وينبغى لطالب العلم أن يستمع العلم والحكمة بالتعظيم والحرمة، وإن سمع مسألة واحدة وكلمة واحدة ألف مرة.
Bagi para pelajar seharusnya mendengarkan
ilmu dan hikmah dengan penuh rasa hormat serta mengagungkan, sekalipun ia telah mendengar masalah dan kalimat yang sama sebanyak seribu kali.
Tujuan belajar dan ngaji bukan untuk mendapatkan ilmu, karena mencari Ilmu itu wajib, dan setelah belajar juga wajib mengamalkan. Dengan demikian tujuan mencari ilmu dan hikmah adalah mencari Ridho Allah.
قيل: من لم يكن تعظيمه بعد ألف مرة كتعظيمه فى أول مرة فليس بأهل العلم.
Dikatakan; Barangsiapa yang tidak hormat dan mengagungkannya setelah mendengar keseribu kalinya sebagaimana mendengar pada pertama kalinya, maka ia bukan golongan ahli ilmu.
والله أعلم بالصواب