SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Surat Al An’am: 40-45

Terbit 27 Februari 2023 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Tafsir
Surat Al An'am: 40-45
Surat Al An’am: 40
قُلْ اَرَءَيْتَكُمْ اِنْ اَتٰىكُمْ عَذَابُ اللّٰهِ اَوْ اَتَتْكُمُ السَّاعَةُ اَغَيْرَ اللّٰهِ تَدْعُوْنَۚ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Artinya: Katakanlah Nabi Muhammad SAW, “Terangkanlah kepadaku (kaum kafir) jika siksaan Allah SWT sampai kepadamu, atau hari Kiamat sampai kepadamu, apakah kamu akan menyeru (Tuhan) selain Allah, jika kamu orang yang benar!”
Ayat ini menjelaskan tentang kaum kafir yang mempertanyakan kemampuan Allah SWT, kemudian Allah menurunkan bukti kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW kepada mereka yang masih saja enggan untuk beriman, “Terangkanlah kepadaku jika siksaan Allah SWT sampai kepadamu pada saat hidup di dunia ini, atau hari kiamat sampai kepadamu dengan segala situasi yang amat berat, apakah kamu akan menyeru tuhan selain Allah SWT?
Surat Al An’am: 41
بَلْ اِيَّاهُ تَدْعُوْنَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُوْنَ اِلَيْهِ اِنْ شَاۤءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُوْنَ
Artinya: (Tidak), hanya kepada-Nya kamu minta tolong. Jika Dia menghendaki, Dia hilangkan apa bahaya yang kamu mohonkan kepada-Nya, dan kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan dengan Allah SWT.
Maksud dari ayat diatas adalah tidak mungkin kamu menyeru kepada yang lain, tetapi hanya kepada-Nya kamu menyeru untuk meminta pertolongan. Maka jika Dia menghendaki, Dia akan dengan mudah menghilangkan bahaya, apa yang kamu mohonkan kepada-Nya, dan pada hari kiamat pasti akan kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan dengan Allah SWT saat di dunia, karena saat itu tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengingkari kuasa Allah SWT.
Surat Al An’am: 42
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَآ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَخَذْنٰهُمْ بِالْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُوْنَ
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan menimpakan kemelaratan dan kesengsaraan, agar mereka memohon kepada Allah SWT dengan kerendahan hati.”
Ayat ini menjelaskan bahwa sungguh, Kami telah mengutus para rasul kepada umat-umat sebelum engkau, wahai Nabi Muhammad, tetapi mereka durhaka, maka kemudian Kami siksa mereka dengan menimpakan kemelaratan dan kesengsaraan, agar mereka memohon kepada Allah SWT sambil mengakui kesalahan dan dengan sikap kerendahan hati, dengan begitu Allah SWT menerima tobat mereka sehingga dapat terhindar dari siksa Allah SWT.
Surat Al An’am: 43
فَلَوْلَآ اِذْ جَاۤءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوْا وَلٰكِنْ قَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan.”
Ayat ini menjelaskan kesempatan untuk kaum kafir agar terhindar dari siksa dengan syarat mereka harus bertobat, mengapa mereka tidak memohon kepada Allah SWT dengan kerendahan hati, ketika siksaan Allah SWT datang menimpa mereka? sesungguhnya hati mereka telah menjadi keras sehingga sulit untuk menerima petunjuk, dan setan selalu merayu dan mengelabui mereka.
Surat Al An’am: 44
فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍۗ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوْا بِمَآ اُوْتُوْٓا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ
Artinya: “Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.”
Surat Al An’am: 45
فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۗ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Dan segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam.”
والله أعلم باالصواب
SebelumnyaBAB: mengagungkan Ilmu dan ahli Ilmu SesudahnyaBAB: Shalat Tathawwu'

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya