SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

FASAL III : MEMILIH ILMU, GURU, TEMAN, DAN KETEKUNAN NGAJI MENGABDI PADA GURU.

Terbit 16 November 2022 | Oleh : Admin | Kategori : Akhlak
FASAL III : MEMILIH ILMU, GURU, TEMAN, DAN KETEKUNAN NGAJI MENGABDI PADA GURU.
Rangkuman Ngaji Ta’lim Muta’alim
Rabu,16 November 2022
Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
بسم الله الرحمن الرحيم
فَصْلٌ 3 : فِى اخْتِيَارِ اْلعِلْمِ وَاْلأُسْتَاذِ وَالشَّرِيْكِ وَالثَّبَاتِ
وينبغى لطالب العلم أن يختار من كل علم أحسنه وما يحتاج إليه فى أمر دينه فى الحال، ثم ما يحتاج إليه فى المآل.
Bagi santri dan pelajar pelajar, hendaklah memilih ilmu yang terbaik bermanfaat dan dibutuhkan dalam kehidupan agmanya pada masa srkarang dan masa yang akan datang.
ويقدم علم التوحيد والمعرفة ويعرف الله تعالى بالدليل، فإن إيمان المقلد ـ وإن كان صحيحا عندنا ـ لكن يكون آثما بترك الإستدلال
Seorang santri dan pelajar hendaknya lebih dahulu mempelajari ilmu tauhid, mengenali Allah lengkap dengan dalilnya. Karena orang yang imannya hanya taklid sekalipun menurut pendapat kita sudah syah, adalah tetap berdosa karena ia tidak mau beristidlal (mengkaji dalilnya) dalam masalah ini.
ويختار العتيق دون المحدثات، قالوا: عليكم بالعتيق وإياكم بالمحدثات، وإياك أن تشتغل بهذا الجدال الذى ظهر بعد انقراض الأكابر من العلماء، فإنه يبعد عن الفقه ويضيع العمر ويورث الوحشة والعداوة، وهو من أشراط الساعة وارتفاع العلم والفقه،كذا ورد فى الحديث
Santri dan pelajar hendaknya memilih ilmi-ilmu yang salaf (kuna), bukan ilmu yang baru timbul. Banyak ulama berkata : “Tekunilah ilmu salaf, bukan yang baru saja ada.” Awas, jangan sampai terkena pengaruh perdebatan yang tumbuh subur setelah habisnya ualama besar (setelah pada wafat), sebab hal itu akan menjauhkan pelajar dari belajar mengenali fiqh, maka hanya menghabiskan usia dengan tanpa guna, menumbuhkan sikap anti-pati/buas dan gemar bermusuhan. Dan itulah termasuk tanda-tanda kiamat akan tiba serta lenyapnya fiqih dan pengetahuan-pengetahuan lain, demikianlah menurut hadits.
أما اختيار الأستاذ: فينبغى أن يختارالأعلم والأورع والأسن، كما اختار أبو حنيفة، رحم الله عليه، حماد بن سليمان، بعد التأمل والتفكير،
Dalam memilih guru, hendaklah mengambil yang lebih alim, waro’ dan juga lebih tua usianya. Sebagaimana Abu Hanifah setelah lebih dahulu menganfan-angan dan berfikir untuk mempertimbangkan lebih lanjut, maka menentukan pilihannya kepada tuan Hammad Bin Abu Sulaiman.
قال: وجدته شيخا وقورا حليما صبورا فى الأمور. وقال: ثبت عند حماد بن سليمان فنبت
Dalam hal ini dia berkata : “beliau saya kenal sebagai orang tua yang budi luhur, berdada lebar serta penyabar. Katanya lagi: saya mengabdi di pangkuan tuan Hammad Bin Abu Sulaiman, dan ternyata sayapun makin berkembang.”
والله أعلم بالصواب
SebelumnyaPEMPROV JATENG ADAKAN SEMINAR PENANGGULANGAN RADIKALISME DI PPFF UNTUK PARA PELAJAR DAN MAHASISWA SesudahnyaBAB: HAK SUAMI ATAS ISTRI

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya