SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Tafsir Jalalain Surat An Nisa : 64-70

Terbit 1 Agustus 2021 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Tafsir
Tafsir Jalalain Surat An Nisa : 64-70

Ngaos Tafsir Jalalain
Ahad, 01 Agustus 2021
Oleh DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
An-Nisa: 64-70

Pengajian hari ini sampai pada pembahasan tentang maksud Allah mengutus seorang Rasul adalah agar Rasul tersebut ditaati atas izin Allah. Taat disini bukan berarti harus sama persis dengan Rasulullah SAW. Taat yang dimaksud disini adalah taat didalam keimanan dan ketakwaan, taat dalam hal aqidah dan syariat. Adapun yang berkaitan dengan budaya atau tradisi, kita tidak harus sama persis dengan Rasulullah. Karena budaya dan tradisi setiap tempat itu berbeda-beda. Setiap tempat, punya tradisinya masing-masing. Bahkan terdapat kaidah fiqih yang berbunyi:

العادة محكمة ما لم تخالف الشرع

“Tradisi bisa menjadi ketetapan hukum selagi tidak menyalahi syariat”.

Ayat ini masih berhubungan dengan pembahasan tentang orang Munafiq yang tidak puas dengan putusan hukum yang telah ditetapkan oleh Rasulullah dan malah meminta putusan dihukumi dari Ka’ab bin al-Asyrof (orang Yahudi yang banyak dosanya/ Thaghut). Padahal seharusnya, setelah dihukumi oleh Rasulullah, mereka harus taat, bukan malah mencari keputusan hukum yang lain. Orang-orang Munafiq ini, jika mereka datang kepada Rasulullah dan ingin bertaubat, maka Allah SWT telah mengampuninya dan Rasululloh juga memintakan ampun mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha pengampun maha pengasih.

Ayat selanjutnya menjelaskan tentang andai saja orang-orang Munafiq itu disuruh bertaubat sebagaimana taubatnya Bani Israil dimana mereka harus bunuh diri atau mengasingkan diri dari kampung halamannya, maka mereka (orang Munafiq) itu tidak akan melakukannya kecuali sedikit.

Ayat selanjutnya menjelaskan tentang ayat yang asbabun nuzulnya berasal dari pertanyaan para sahabat kepada Rasulullah tentang apakah mereka kelak bisa melihat Rasulullah di Surga, sedang Rasulullah berada di Surga yang tinggi derajatnya, sedang para sahabat berada di Surga yang di bawahnya.

Kemudian turunlah ayat yang menerangkan bahwa orang yang taat kepada Allah dan Rasulullah kelak akan dikumpulkan bersama orang-orang yang diberikan nikmat oleh Allah, yaitu pada Nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih.

Wallahu a’lam bis shawab..

SebelumnyaPembanggunan Gelanggang Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang SesudahnyaMuqaddimah Bulughul Maram

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya