PAHALA ILMU DAN KEUTAMAANNYA DI DUNIA DAN AKHIRAT
Rangkuman Ngaji Minhajul Muta’allim
Selasa, 26 Maret 2024
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
إِذَا مَاتَ إِنْسَانُ إِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
Artinya: “Ketika seorang manusia meninggal maka semua amalnya akan terputus kecuali tiga perkara Shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendoakan orangtuanya.”
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa melakukan perjalanan yang berhubungan dengan ilmu maka Allah akan memudahkannya jalan menuju surga.”
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَتَنَزَّعُهُ مِنَ الْعِبَادِ, وَلَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا إِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤْسَاءٌ جُهَالًا فَسْتَلُوْا، فَأَفْتُوا بِغَيْرِ عِلْمٍ, فَضَلُّوْا وَأَضَلُّوْا
Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mencabut ilmu dengan cara mencabut sekaligus hamba-hambanya. Akan tetapi Allah SWT mencabut sebuah ilmu dengan cara mencabut (mewafatkan) para ulama’ sehingga tidak tersisa orang ‘alim. Orang-orang akan mengangkat pemimpin yang bodoh dan mempertanyakan masalah kepadanya, lalu pemimpin tersebut akan memberikan fatwa tanpa didasari oleh ilmu. Kemudian mereka akan sesat dan saling menyesatkan”.
Dari Abi Darda’, Rosulullah SAW bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ, وَإِنَّ الْعَالِمَ يَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ, والحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ, وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Artinya: “Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan jalan untuknya menuju jalan-jalan surga. Dan sesungguhnya bagi orang yang berilmu dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi dan ikan hiu di kedalaman air. Dan sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mendapatkannya, sungguh ia telah mendapatkan bagian yang sempurna”.
مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya: “Barang siapa keluar dalam rangka mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.”
مَنْ طَلَبَ العِلْمَ كَانَ كَفَّارَةً لِمَا مَضَى
Artinya: “Barang siapa mencari ilmu maka ilmu itu akan menjadi tebusan untuk dosa-dosa yang telah berlalu.”
الأَدَبُ أَرْضُ وَالْعِلْمُ نَبَاتٌ فَاِنْ لَمْ يَكُنْ الْأَرْضُ فَكَيْفَ يَكُوْنُ نَبَاتُ؟ وَالأَدَبُ شَجَرَةُ وَالعِلْمُ ثَمَرُ لَوْ لَمْ يَكُنْ شَجَرٌ فَكَيْفَ يَكُوْنُ ثَمَرُ؟
Artinya: ” Adab adalah bumi dan ilmu adalah tumbuh- tumbuhan. Lalu apabila tidak ada bumi bagaimana mungkin ada tumbuh-tumbuhan?. Adab adalah pohon dan ilmu adalah buah- buahan. Jika tidak ada pohon bagaimana mungkin ada buah- buahan?”.
مَنْ مَاتَ فِي طَلَبِ العِلْمِ فَقَدْ مَاتَ شَهِيدًا
Artinya: “Barangsiapa mati dalam rangka mencari ilmu maka sesungguhnya ia telah mati dalam keadaan syahid.”
مَنْ مَاتَ فِي طَلَبِ العِلْمِ قَبْلَ حُصُولِ الْمَقْصُوْدِ خَلَقَ اللَّهِ تَعَالَى مُلكًا عَالِمًا يُعَلِّمُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Artinya: “Barangsiapa mati dalam rangka mencari ilmu sebelum menghasilkan sesuatu yang dituju maka Allah menciptakan malaikat alim yang akan mengajarinya hingga hari kiamat.”
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى عُتَقَاءِ اللَّهُ مِنَ النَّارِ فَلْيَنْظُرُ إِلَى الْمُتَعَلِّمِينَ
Artinya: “Barangsiapa ingin melihat orang-orang yang dimerdekakan Allah dari api neraka maka lihatlah para santri belajar. ”
مُتَعَلِّمُ كَسْلَانٌ أَفْضَلُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ
Artinya: “Pelajar yang malas lebih utama bagi Allah SWT daripada seribu orang ahli ibadah.”
قِوامُ الْعَالَمِ بِالعِلْمِ
Artinya: ” Harganya orang alim adalah ilmu.”
مَنْ خَدَمَ عَالِمًا سَبْعَةَ أَيَّامٍ ، فَقَدْ خَدِمَ اللَّهَ تَعَالَى سَبْعَةَ آلَافٍ سَنَةً، وَأَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى بِكُلِّ يَوْمٍ ثَوَابَ أَلْفِ شَهِيْدٍ
Artinya: “Barangsiapa berkhidmah kepada orang ‘alim selama tujuh hari maka ia telah berkhidmah kepada Allah SWT selama tujuh ribu tahun dan Allah memberinya disetiap hari pahala seribu orang yang mati syahid.”
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA berkata: sesungguhnya iblis itu berada didepanmu, nafsu ada disebelah kananmu, hawa ada disebelah kirimu, dunia ada dibelakangmu, anggota badan ada di sisi kanan dan kirimu, dan Allah Yang Maha Kuasa itu ada di atasmu. Iblis mengajakmu pada kemaksiatan, hawa mengajakmu pada kesenangan- kesenangan, dan dunia mengajakmu agar engkau lebih memilihnya daripada akhirat, anggota badanmu mengajakmu pada kemaksiatan, Allah Yang Maha Kuasa mengajakmu menuju surga dan pengampunan. Seseorang tidak akan mencapai sebuah derajat pengampunan dan surga kecuali ia memiliki ilmu.
Ya Allah berilah aku rizqi berupa ilmu yang dapat menyelamatkanku dari kewaswasan semua hal tersebut dan dapat mengantarkanku pada surga dan ampunanmu, sesungguhnya engkau maha dermawan dan mulia.
والله اعلم با الصواب