Hak Keenam: Mendoakan Saudara
Rangkuman Ngaji Mauidhotul Mukminin
Selasa, 27 Februari 2024
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
بسم الله الرحمن الرحيم.
Diantara hak-hak persaudaraan dan persahabatan yakni hendaknya kau berdoa untuk temanmu, baik masih hidup atau sudah meninggal dunia, memohonkan yang terbaik untuk diri dan keluarganya sebagaimana berdoa untuk dirimu sendiri.
Dalam sebuah hadits di sebutkan:
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ لِأَخِيهِ في ظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ مِثْلُ
ذلِكَ.
“Ketika seorang berdoa untuk saudaranya saat ia bepergian, maka malaikat berkata: “Engkau juga akan mendapatkan seperti doa yang kau ucapkan”.
Dalam hadits lain di sebutkan: “Doa seorang untuk saudaranya yang sedang bepergian (tidak ada di hadapannya) tidak akan ditolak”.
Abu Darda’ Ra berkata:
وَكَانَ أَبُو الدَّرْدَاءِ: إِنِّي لَأَدْعُو لِسَبْعِينَ مِنْ إِخْوَانِي فِي سُجُودِي أُسَمِّيْهِمْ بِأَسْمَائِهِمْ.
“Sesungguhnya aku mendoakan tujuh puluh saudara dalam sujudku, dan aku sebut nama mereka satu persatu”.
Sebagian ulama salaf berkata:
الدُّعَاءُ لِلْأَمْوَاتِ بِمَنْزِلَةِ الْهَدَايَا لِلْأَحْيَاءِ.
“Berdoa untuk orang-orang yang sudah meninggal dunia itu sama seperti memberi hadiah pada orang-orang yang masih hidup”.
والله أعلم باالصواب