SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al-A’raf: 76-84

Terbit 11 Februari 2024 | Oleh : Admin | Kategori : Tafsir
Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al-A'raf: 76-84

Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain
Ahad, 11 Februari 2024
Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
========================
Surat Al-A’raf ayat 76

قَالَ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا بِالَّذِيْٓ اٰمَنْتُمْ بِهٖ كَافِرُوْنَ

Artinya : “Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkari apa yang kamu imani.”

Ayat ini menerangkan ucapan pemuka-pemuka kaum Tsamud yang sombong sebagai jawaban kembali terhadap ucapan orang-orang yang beriman. Mereka mengatakan bahwa mereka mengingkari apa-apa yang diimani oleh orang yang beriman itu.

Surat Al-A’raf ayat 77

فَعَقَرُوا النَّاقَةَ وَعَتَوْا عَنْ اَمْرِ رَبِّهِمْ وَقَالُوْا يَاصَالِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ

Artinya : “Lalu, mereka memotong unta betina itu dan mereka melampaui batas terhadap perintah Tuhan mereka, dan mereka berkata, “Wahai Shaleh AS, datangkanlah kepada kami ancaman siksa yang engkau janjikan kepada kami jika engkau termasuk orang-orang yang diutus Allah SWT.”

Ayat ini menjelaskan bahwa setelah itu mereka berbuat durhaka dengan menyembelih unta dan menentang perintah-perintah Allah SWT yang disampaikan kepada mereka oleh Nabi Shaleh AS. Mereka memanggil seorang sesamanya untuk membunuh unta itu. Mereka kemudian menantang Nabi Shaleh AS agar mendatangkan adzab yang dijanjikan kepada mereka, yaitu adzab Allah SWT, jika Shaleh AS benar-benar utusan Allah SWT yang menyampaikan ancaman dari Allah SWT.

Surat Al-A’raf ayat 78

فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جَاثِمِيْنَ

Artinya : “Maka, gempa dahsyat menimpa mereka sehingga mereka menjadi mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam reruntuhan tempat tinggal mereka.”

Ayat ini menjelaskan bahwa karena kesombongan dan perbuatan mereka yang melampaui batas itu, datanglah gempa dan petir yang dahsyat menimpa mereka dan menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya, dan mereka pun mati binasa, mayat-mayat mereka bergelimpangan di dalam reruntuhan puing-puing rumah mereka.

Surat Al-A’raf ayat 79

فَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَالَ يَاقَوْمِ لَقَدْ اَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّيْ وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُحِبُّوْنَ النَّاصِحِيْنَ

Artinya : “Maka, dia (Shaleh AS) meninggalkan mereka seraya berkata, “Wahai kaumku, sungguh aku telah menyampaikan kepadamu risalah amanat Tuhanku dan aku telah menasihatimu, tetapi kamu tidak menyukai para pemberi nasihat.”

Ayat ini menjelaskan bahwa setelah kaum Tsamud binasa akibat disambar petir, Nabi Shaleh AS dengan rasa haru dan sedih berkata kepada mereka yang sudah mati, bahwa dia sesungguhnya telah menyampaikan amanat Tuhannya dan telah cukup memberi nasihat kepada mereka, namun mereka tidak suka menerima nasihat.

Surat Al-A’raf ayat 80

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعَالَمِيْنَ

Artinya : “Kami juga telah mengutus Luth AS kepada kaumnya. Ingatlah ketika dia berkata kepada kaumnya, “Apakah kamu mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun sebelum kamu di dunia ini?”

Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT mengutus Nabi Luth AS untuk menyampaikan agama kepada kaumnya agar mereka menyembah Allah SWT. Nabi Luth AS bertanya kepada mereka dengan nada keras, “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu?” Kaum Nabi Luth AS adalah orang yang pertama kali melakukan sodomi (homoseks). Nabi Luth AS berharap dengan ucapannya, mereka sadar dan meninggalkan perbuatan itu.

Surat Al-A’raf ayat 81

اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ

Artinya : “Sesungguhnya kamu benar-benar mendatangi laki-laki untuk melampiaskan syahwat, bukan kepada perempuan, bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas.”

Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Luth AS menegaskan kepada kaumnya bahwa sesungguhnya mereka melakukan homoseksual, perbuatan yang bukan saja bertentangan dengan fithrah manusia tetapi juga menghambat perkembangbiakan manusia. Mereka telah melakukan perbuatan yang sangat keji dan rendah serta durhaka. Bahkan mereka benar-benar kaum yang melampaui batas, melewati batas kehalalan menuju kepada keharaman.

Surat Al-A’raf ayat 82

وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوْٓا اَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ قَرْيَتِكُمْۚ اِنَّهُمْ اُنَاسٌ يَّتَطَهَّرُوْنَ

Artinya : “Tidak ada jawaban kaumnya selain berkata, “Usirlah mereka (Luth AS dan pengikutnya) dari negerimu ini. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang menganggap dirinya suci.”

Ayat ini menjelaskan bahwa teguran keras Nabi Luth AS ini tidak digubris sama sekali oleh kaumnya. Bahkan, mereka menyuruh Nabi Luth AS dan pengikutnya keluar dari negeri mereka.

Surat Al-A’raf ayat 83

فَاَنْجَيْنَاهُ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِيْنَ

Artinya : “Maka, Kami selamatkan dia dan pengikutnya, kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang kafir yang tertinggal.”

Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menyelamatkan Nabi Luth AS beserta orang yang beriman kepada-Nya kecuali istrinya, karena ia tidak beriman kepada Nabi Luth AS, bahkan mengkhianatinya. Istrinya berpihak kepada kaum Luth AS yang kafir.

Surat Al-A’raf ayat 84

وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ

Artinya : “Kami hujani mereka dengan hujan batu. Perhatikanlah, bagaimana kesudahan para pendurhaka.”

Ayat ini menjelaskan bahwa setelah menyelamatkan Nabi Luth AS dan pengikutnya yang beriman, Allah SWT menurunkan siksaan dan adzab-Nya kepada kaum yang ingkar. Allah SWT memberi adzab kepada mereka dengan hujan batu dari neraka sijjil yang membinasakan mereka dan meluluhlantakkan negeri mereka. Mereka hanya memperoleh kebinasaan dan adzab lantaran perbuatan mereka.

والله أعلم بالصواب

SebelumnyaRaih Kemuliaan Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Santri PPFF Lantunkan Maulid Burdah SesudahnyaRangkuman Ngaji Bulughul Maram Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa' Lc.,MA. Ahad, 11 Februari 2024

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya