SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Destinasi Ketiga Ziarah Auliya’ Jawa Timur-Madura Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang

Terbit 30 September 2023 | Oleh : Admin | Kategori : Giat Santri
Destinasi Ketiga Ziarah Auliya' Jawa Timur-Madura Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang

Setelah ziarah ke Makam Hadrotus Syekh Hasyim Asyari dan Gus Dur, rombongan Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang, melanjutkan ziarah ke Sunan Ampel. Sunan Ampel adalah seorang putra dari Maulana Malik Ibrahim yang dikenal Sunan Gresik. Pada masa kecilnya Sunan Ampel lebih banyak dikenal sebagai Raden Rahmat. Lahir pada tahun 1401 dan wafat tahun 1841 dimakamkan dibagian barat Masjid Ampel yang terletak di Kota Surabaya.

Sunan Ampel adalah seorang ulama yang menyebarkan ajaran agama Islam, khususnya di wilayah Surabaya, Jawa Timur. Salah satu strategi yang menjadi ciri dari Sunan Ampel adalah metode Moh Limo.

Moh Limo ini merupakan ajaran yang selaras dengan nilai nilai Islam. Dalam bahasa Jawa Moh Limo artinya menolak melakukan lima hal, yakni moh ngombe (tidak mabuk), moh madat (tidak mengonsumsi narkoba), moh maling (tidak mencuri), moh main (tidak berjudi), dan moh medok (tidak melakukan zina).

Salah satu karomah beliau adalah dapat menghidupkan kembali mbah sholeh (santrinya) yang telah meninggal. Disebutkan dalam sejarah, Mbah Sholeh merupakan salah satu santri yang rajin dan taat, juga cinta kebersihan dan selalu membersihkan masjid. Suatu ketika, Sunan Ampel berucap “Kalau saja Mbah Sholeh masih hidup pasti keadaan masjid selalu terlihat bersih”. Tak disangka ucapan Sunan Ampel menjadi nyata. Keesokan harinya masjid kembali bersih, masyarakat meyakini pembersih itu adalah Mbah Sholeh, santri Sunan Ampel. Kejadian tersebut berulang sebanyak sembilan kali. Kehadiran Mbah Sholeh berhenti usai setelah Sunan Ampel meninggal. Makam Mbah Sholeh sendiri terdapat sembilan buah di pelataran masjid.

Semoga kita semua dapat meneladani Beliau, senantiasa menjadi orang-orang yang mencintai para Auliya’ serta menjadi orang-orang yang yang mendapatkan barokah para Auliya’ dan do’a-do’a kita semua diijabah Allah SWT. Aamiin Allahuma Aamiin🤲🏻

 

SebelumnyaDestinasi kedua Ziarah Auliya' Jawa Timur-Madura Ribuan Santri Ponpes Fadlan Penuhi Area Makam Syaikhona Kholil Bangkalan SesudahnyaDestinasi Keempat Ziarah Auliya' Jawa Timur-Madura Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya