Rangkuman Ngaji Ta’lim Muta’allim Rabu, 7 Juni 2023
Terbit 7 Juni 2023 | Oleh : Admin | Kategori : Akhlak
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
قيل :
كَمْ مِنْ حَيَاءٍ وَكَمْ عَجُزٍ وَكَمْ نَدَمٍ # جَمّ تَوَلَّدَ لِلْاءِنْسَانٍ مِنْ كَسَلٍ
Dikatakan :”banyak orang yang malu, banyak orang yang lemah dan banyak orang yang menyesal. Semua itu, melekat pada seseorang disebabkan karena sifat malas”.
Janganlah menjadi orang malas dalam membahas hal yang serupa (yaitu) hal yang telah kamu ketahui dan hal yang diragukan.
Dikatakan :”Malas itu disebabkan kurangnya berangan-angan (memperhatikan) sejarah dan
keutamaan ilmu”.
Ungkapan diatas mansehati kita agar tidak bermalas- malasan, sebab orang malas akan menyesal di masa yang akan datang.
Sebaiknya, seorang santri bersusah payah dalam belajar, bersungguh-sungguh dan istiqomah dalam mencari keutamaan ilmu.
Sesunguhnya ilmu itu akan kekal (sekalipun pemilknya telah meninggal), dan harta akan habis dalam waktu dekat.
Sebagaimana Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib _Karrama allahu wajhahu_ Berkata :
رضينا قسمة الجبار فينا # لَنا عِلْمٌ ولِلْاعداء مَالُ
فإنَّ المَالَ يَفْنَى عَنْ قَرِيْبٍ # وإنَّ العلم باقٍ لا يزالُ
“Kami rela dengan pembagian (pemberian) Dzat yang Maha Memaksa (Allah SWT) kepada kita. Kita diberi Ilmu sedangan Musuh-musuh (Orang kafir) diberi harta).
Sesungguhnya harta itu akan habis dalam waktu dekat, dan ilmu akan terus langgeng tidak akan hilang.
Sya’ir Sayidina Ali bin Abi Tahlib dapat diambil hikmahnya bahwa ilmu lebih berharga dan lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan harta benda.
والله اعلم بالصواب