Adab yang Lembut dan Amalan Batin Dalam Haji #5
Terbit 13 April 2021 | Oleh : Admin | Kategori : Tasawuf
Mauidhotul Mukminin
Halaman 67
Selasa, 13 April 2021
Lanjutan dari : “Mengambil Pelajaran Dari Amalan Batin Haji dan Mengingat Rahasia serta Maknanya”
Dalam wukuf di Arafah dan melihat kerumunan orang-orang yang berdesakan disertai suara yang keras dengan bahasa yang berbeda-beda, mengingatkan bagaimana saat berkumpulnya manusia di padang mahsyar/ hari kiamat, dengan keadaan bingung apakah diterima atau ditolak amalannya. Saat meratapi atau mengingat kejadian tadi, tetapkanlah hati untuk bersungguh-sungguh mendekatkan agar mengharapakan sebagai golongan orang yang mendapat rahmat Allah SWT. Sebab Wukuf ialah tempat yang mulia dan di rahmati yang datangnya dari Allah SWT kepada seluruh makhluk dengan perantara hati yang bersih. Dan Arafah tidak akan sepi dari tingkatan orang yang sholeh dan berhati mulia. Sementara tujuan dari berkumpulnya orang-orang sholeh tersebut tidak lain untuk bersungguh-sungguh mendekatkan diri, mengangkat tangan dan leher serta menengadahkan pandangan keatas seraya mengharap rahmat dari Allah.
Ketika melempar jumrah terdapat nilai atau unsur untuk taat kepada Allah sebab menampakkan sifat kebudakan, kehambaan dan menyengajakan melempar wajah setan dan memecahkan atau menghancurkan punggung setan.
Kemudian dalam ziarah ke Madinah dan ketika menyaksikannya, terdapat unsur mengingatkan negeri pilihan Allah ‘Azza wa Jalla kepada Nabi SAW yang menjadikan Madinah untuk berhijrah. Mengingatkan akan rumah atau tempat dimana Nabi SAW mensyiarkan kebaikan dan sunnahnya, memerangi musuhnya dan menampakkan agama Allah hingga akhir hayat Nabi SAW. Lantar mengingatkan juga bahwa Allah memilih Madinah sebagai tempat Nabi SAW dan orang-orang muslim golongan pertama. Sungguh Madinah tempat yang agung dan mulia.
والله أعلم بالصواب