SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

BAB 7: Adab Buang Hajat (BAB)

Terbit 28 November 2021 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Hadist
BAB 7: Adab Buang Hajat (BAB)

Rangkuman Pengaosan Kitab Bulughul Maram Karangan Ibnu Hajar Al-Asqolani oleh DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA.

Ahad, 28 November 2021

Hadits ke-75
وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: – يَأْتِي أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ فِي صَلَاتِهِ, فَيَنْفُخُ فِي مَقْعَدَتِهِ فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ أَحْدَثَ, وَلَمْ يُحْدِثْ, فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ فَلَا يَنْصَرِفُ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا – أَخْرَجَهُ اَلْبَزَّار ُ

Dari Ibnu ‘Abbas RA. Beliau mengatakan, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Setan itu akan mendatangi seseorang di antara kamu pada saat dia shalat lalu meniup lewat duburnya dan membuatnya berkhayal seakan-akan ia telah kentut padahal ia tidak kentut. Jika ia mengalami hal itu, janganlah ia membatalkan shalat sampai ia mendengar suara atau mencium baunya.” (Dikeluarkan oleh Al-Bazza) dengan sanad yang hasan.

Dalam keadaan apapun, setan akan tetap datang menggoda, tidak terkecuali ketika seseorang dalam keadaan suci dari hadats dan sholat. Salah satu bentuk godaannya adalah dengan memberikan rasa was-was kepada manusia. Seperti yang disebutkan dalam hadist ini adalah keraguan atau perasaan was-was ketika seseorang dalam keadaan suci. Mereka meniup tempat duduk orang tersebut sehingga dia merasa bahwa dirinya dalam keadaan hadats karena kentut. Dengan kata lain, batal wudhunya karena kentut tersebut.

Apabila dengan godaan tersebut kita menjadi was-was, maka setan akan semakin senang menggoda. Dalam keadaan sholat, sebaiknya kita tidak langsung membatalkan sholat dan mengambil air wudhu lagi. Akan tetapi memastikannya terlebih dahulu. Lalu bagaimana agar terhindar dari keraguan yang disebabkan oleh godaan setan tersebut? Hendaknya kita yakin dengan memastikan apakah terdengar suara atau tercium bau kentut itu sendiri. Jika tidak, maka yakinlah bahwa itu bukan kentut yang sebenarnya, melainkan tipu daya setan.

BAB 7: Adab Buang Hajat (BAB)

Hadits ke-76

رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْخَلَاءَ وَضَعَ خَاتَمَهُ – أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ, وَهُوَ مَعْلُول ٌ

Dari Anas bin Malik RA. Ia berkata, “Rasulullah SAW  jika masuk kamar kecil, beliau melepaskan cincinnya.” (Diriwayatkan oleh Imam empat, hadits ini ma’lul) (HR. Abu Daud, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah)

Dijelaskan dalam hadits ini bahwa ketika Rasulullah SAW hendak masuk ke kamar mandi untuk menunaikan hajat (BAB), beliau melepaskan cincin yang beliau kenakan. Kenapa demikian? Beliau melepaskannya karena di cincin beliau yang terbuat dari tembaga terdapat tulisan “Muhammad Rasulullah”. Dari sini, bisa diambil kesimpulan bahwa hendaknya kita meninggalkan benda-benda yang dimuliakan. Seperti Mushaf atau benda-benda yang terdapat tulisan kalimat yang dimuliakan seperti lafadz Allah, Rasulullah, ayat Al-qur’an, dan lain sebagainya.

Hadits ke-77

وَعَنْهُ قَالَ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْخَلَاءَ قَالَ: “اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ” – أَخْرَجَهُ اَلسَّبْعَة ُ

Dari Anas bin Malik RA. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW ketika masuk kamar kecil, beliau mengucapkan, “ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAAITS (artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan dari-Mu dari setan laki-laki maupun setan perempuan).” (Diriwayatkan oleh imam tujuh)

Manusia membutuhkan kamar mandi untuk bebersih dan buang hajat (BAB). Sedangkan, kamar mandi merupakan tempat yang disukai oleh setan untuk singgah. Bagaimana kita melindungi diri dari setan? Rasulullah SAW selalu berdoa kepada Allah SWT dan meminta perlindungan dari godaan setan sebelum masuk kamar mandi dengan mengucapkan doa tersebut;
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Hadits ke-78
وَعَنْ اَلْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ – رضي الله عنه – قَالَ: – قَالَ لِي اَلنَّبِيُّ – صلى الله عليه وسلم – “خُذِ اَلْإِدَاوَةَ”. فَانْطَلَقَ حَتَّى تَوَارَى عَنِّي, فَقَضَى حَاجَتَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ

Dari Al-Mughirah bin Syu’bah RA. Ia berkata, “Rasulullah SAW mengatakan padaku, ‘Ambillah wadah itu.’ Lalu beliau pergi menjauh dari pandangan orang sampai aku tidak melihatnya lalu beliau buang hajat.” (Muttafaqun ‘alaih)

Hendaknya kita menjauh dari pandangan orang lain ketika kita sedang buang hajat (BAB).

Hadits ke-79
Rasulullah SAW memperingatkan kita agar tidak melakukan hal yang keji seperti buang air besar (BAB)
yang kemudian membuangnya dijalan, tempat berteduh, jalan setapak atau jalan tikus, tempat penampung air, dibawah pohon yang masih berbuah, tepi sungai yang mengalir airnya. Yang telah disebutkan menjadi tempat-tempat yang dilarang untuk buang hajat (BAB).

Wallahu a’lam bisshowab

SebelumnyaKhataman Al Qur'an Rutin Akhir Bulan SesudahnyaBALASAN BAGI ORANG YANG BERAMAL SHOLEH

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya