SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Rangkuman Kitab Bulughul Maram: Hadis 248-251

Terbit 13 November 2022 | Oleh : Admin | Kategori : Hadist
Rangkuman Kitab Bulughul Maram: Hadis 248-251

Rangkuman Pengaosan Kitab Bulughul Maram Karangan Ibnu Hajar Al-Asqolani Oleh DR. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc.,MA.

Ahad, 13 November 2022

Hadist 248 oleh Abu Hurairah ra:

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ اَلْبَعِيرُ  وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ )  أَخْرَجَهُ اَلثَّلَاثَةُ. وَهُوَ أَقْوَى مِنْ حَدِيثِ وَائِلٍ

Dari Abu Hurairah ra: Rasulullah SAW bersabda: “Bila salah seorang di antara kamu sujud maka janganlah ia berlutut seperti halnya unta berlutut (gerum), dan hendaknya ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya.” HR. Imam Tiga. Hadits ini lebih kuat dibandingkan hadits Wail Ibnu Hujr.

Maksud dari hadist diatas adalah anjuran bagi kaum muslim ketika sujud dalam melaksanakan shalat, hendaknya tidak meletakkan kedua lututnya terlebih dahulu, tetapi kedua tanganya dahulu sebelum kedua lututnya. Hendaknya kedua tangan berada diatas lutut terlebih dahulu dan baru turun bersamaan dengan lutut ketika sujud.

Hadist 249 oleh Ibnu Umar ra:

وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا قَعَدَ لِلتَّشَهُّدِ وَضَعَ يَدَهُ اَلْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ اَلْيُسْرَى  وَالْيُمْنَى عَلَى اَلْيُمْنَى  وَعَقَدَ ثَلَاثَةً وَخَمْسِينَ  وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ اَلسَّبَّابَةِ )  رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ : ( وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ كُلَّهَا  وَأَشَارَ بِاَلَّتِي تَلِي اَلْإِبْهَامَ )

Dari Ibnu Umar ra: “Rasulullah SAW apabila duduk untuk tasyahhud meletakkan tangannya yang kiri di atas lututnya yang kiri dan tangannya yang kanan di atas lututnya yang kanan, beliau membuat genggaman lima puluh tiga dan beliau menunjuk dengan jari telunjuknya. HR. Muslim.

Hadist 251 oleh Ibnu Mas’ud ra:

وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ : ( اِلْتَفَتَ إِلَيْنَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : ” إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ : اَلتَّحِيَّاتُ لِلَّهِ  وَالصَّلَوَاتُ  وَالطَّيِّبَاتُ  اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا اَلنَّبِيُّ وَرَحْمَةَ اَللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ  اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اَللَّهِ اَلصَّالِحِينَ  أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ  وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ  ثُمَّ لِيَتَخَيَّرْ مِنْ اَلدُّعَاءِ أَعْجَبُهُ إِلَيْهِ  فَيَدْعُو )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ  وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ )

Abdullah Ibnu Mas’ud ra berkata: “Rasulullah SAW menengok kepada kita kemudian bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu sholat hendaknya ia membaca: yang artinya Segala penghormatan sholawat dan kebaikan itu hanya bagi Allah semata. Semoga selamat sejahtera dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga selamat sejahtera dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba-Nya yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT, Dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW utusan-Nya) kemudian hendaknya ia memilih doa yang ia sukai lalu berdoa dengan doa itu.” Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Bukhari.

Hadist 251 oleh Fadlolah Ibnu Ubaidah ra:

وَعَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ رضي الله عنه قَالَ : ( سَمِعَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم رِجْلاً يَدْعُو فِي صَلَاتِهِ  لَمْ يَحْمَدِ اَللَّهَ  وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : ” عَجِلَ هَذَا ” ثُمَّ دَعَاهُ  فَقَالَ : ” إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ.  رَبِّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ  ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ يَدْعُو بِمَا شَاءَ )  رَوَاهُ أَحْمَدُ  وَالثَّلَاثَةُ  وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ  وَابْنُ حِبَّانَ  وَالْحَاكِمُ

Fadlolah Ibnu Ubaidah ra berkata: “Rasulullah SAW pernah mendengar seseorang berdo’a dalam sholatnya dengan tidak memuji Allah SWT dan tidak membaca sholawat Nabi Muhammad SAW, maka bersabdalah beliau: “Orang ini tergesa-gesa.” Kemudian beliau memanggilnya seraya bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu sholat maka hendaknya ia memulai dengan memuji Tuhannya dan menyanjung-Nya kemudian membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, lalu berdoa dengan do’a yang dikehendakinya.” Diriwayatkan oleh Ahmad dan Imam Tiga. Hadits shahih menurut Tirmidzi Ibnu Hibban dan Hakim.

Maksud hadist diatas hendaknya seseorang memulai berdo’a dengan memuji keagungan Allah SWT, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian berulah berdo’a dengan do’a yang dikehendakinya.

والله أعلم باالصواب

SebelumnyaRangkuman Ngaji Tafsir Jalalain: Q.s Al-Maidah Ayat 104-105 SesudahnyaPembacaan Maulid Burdah Dalam Rangka Memperingati Hari Milad As Syahidah Al Marhumah Ning Arina Sabiela Fadlolan

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya