Yai kami DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA., Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan “Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf” Semarang menjadi narasumber dalam acara Webinar Refleksi akhir tahun 2021 ICMI ORDA Kabupaten Karangayar dengan tema ” Pandemi Covid-19, Perspektif Fikih dan Perilaku Umat Islam” yang diselenggarakan oleh Majelis Pengurus Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah Kabupaten Karanganyar

Kamis, 23 Desember 2021
Ditengah kesibukan beliau, Yai kami DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA., Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan “Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf” Semarang dalam mengikuti acara Mu’tamar NU 34 di Lampung, beliau menyempatkan untuk mengisi acara Webinar ICMI Karanganyar.
Beliau menjadi narasumber dalam acara Webinar Refleksi akhir tahun 2021 ICMI ORDA Kabupaten Karangayar dengan tema ” Pandemi Covid-19, Perspektif Fikih dan Perilaku Umat Islam” yang diselenggarakan oleh Majelis Pengurus Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah Kabupaten Karanganyar.
Dalam acara tersebut, DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. menyampaikan tentang “Agama Sebagai Solusi Pandemi Covid-19”. Ulama selalu mengayomi masyarakat dalam mengatasi problematika masyarakat. Peran ulama membantu dalam menghadapi problem dimasa pandemi diantaranya terdiri dari beberapa problem:
1. Problem Agama
Dalam masa pandemi Covid-19 menjaga keimanan adalah sesuatu yang harus dilakukan seluruh umat muslim karena dimasa seperti ini keimanan seseorang dapat naik turun akibat keadaan yang tidak normal. Yang mendatangkan adanya virus adalah Allah SWT dan yang akan mengangkat virus juga Allah SWT. Jika keimanan kita kuat maka virus ini tidak akan menjadi pertentangan dalam hidup kita.
2. Problem Kesehatan
Sejak adanya virus Covid-19, banyak perilaku yang harus dilakukan untuk saling menjaga diri seperti memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, patuh akan protokol kesehatan, selalu mencuci tangan dan berpakaian suci.
Disamping menjaga kesehatan alangkah baiknya jika kita berdo’a, bertaubat, mendekatkan diri, selalu bersuci, menjaga kebersihan, menjaga imun tubuh, makan cukup, istirahat cukup dan bertawakal kepada Allah SWT.
3. Problem Psikologi
Di masa pandemi Covid-19 ini banyak sekali psikis masyarakat yang terganggu oleh banyaknya berita atau isu mengenai parahnya penyakit Covid-19 membuat beberapa masyarakat terpengaruhi mentalnya sehingga muncul rasa khawatir, takut, dan beberapa masyarakat yang terdampak penyakit Covid-19 mengalami parno, was-was, dan berputus asa. Keadaan yang seperti ini terjadi apabila kurangnya iman kepada Allah SWT. Sabar dan ikhlas menjadi solusi ketenangan jiwa masyarakat, hati dan diri kita harus selalu menyatu dengan Allah SWT agar kita terjaga.
4. Problem Pendidikan
Pendidikan di masa pandemi memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangannya yaitu anak didik tidak dapat menemui pendidikan akhlak, pendidikan berkarakter karena pendidikan selalu dilalui dengan daring. Kelebihannya adalah semakin dekat dengan keluarga terutama ibu, kodrat ibu sebagai madrasatul ula (pendidikan pertama bagi anak) peran ibu sangat berpengaruh bagi keberhasilan pendidikan anaknya. Syekh Az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim Muta’alim mengatakan ada tiga komponen penting dalam suksesnya pendidikan yaitu apabila peran orang tua, peran guru, dan peran murid selaras, maka pendidikan akan berjalan dengan baik.
Semoga apa yang disampaikan oleh DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA. dapat memberi berkah dan manfaat serta memberikan wawasan tentang pentingnya agama sebagai solusi di masa pandemi Covid-19. Aamiin Allahumma Aamiin 🤲.