Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan Dalam Rangka Mencetak Generasi Yang Ber-akhlakul Karimah

Jum’at, 26 Maret 2021
DR. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA. Mengisi pengajian dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1442 di Mushola Al Aksyafi – SMA 16 Semarang dengan tema “ Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan Dalam Rangka Mencetak Generasi Yang Ber- akhlakul Karimah”
Berikut cuplikan dari isi ceramah Beliau:
Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi Rasulullah Muhammad SAW. Umat islam mengenalnya dengan perjalanan Rasulullah Muhammad SAW memerima perintah shalat dari Allah SWT. Shalat adalah tiang agama apabila ditegakkan semuanya akan aman dan apabila ditinggalkan maka telah merobohkan agama. Shalat tidak seperti ibadah – ibadah yang lain seperti puasa, zakat, naik haji yang bisa dilakukan ketika mampu. Shalat adalah ibadah yang paling utama dan paling agung, shalat adalah sebaik – baiknya ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Rahasia mengapa shalat di lakukan sebanyak 5 waktu dalam sehari? Karena setiap waktu tanpa kita sadari kita melakukan dosa dengan shalat dan istighfar dapat menghapus dosa – dosa yang telah kita lakukan. Dalam ibadah shalat terkandung nilai revolusi mental dan moralitas yang menjadikan pribadi yang lebih baik. Sesungguhnya shalat adalah tameng (pencegahan) dari melakukan perbuatan maksiat dan munkar. Dan shalat yang sesungguhnya adalah sahalat yang dilaksanakan dengan khusyu’ dengan hadirnya hati dalam shalat kita bukan hanya shalat sekedar menggugurkan kewajiban.
Dalam penglihatannya pelaksanan shalat Imam Ghozali membagi umat menjadi 2:
1. Umat yang hanya ingin bertemu dengan Allah SWT
Umat yang seperti ini hanya menghadirkan hati dalam shalatnya tanpa mengabaikan syarat dan rukunnya shalat.
2. Umat yang hanya ingin masuk surga (Pragmatis)
Umat yang seperti ini hanya memenuhi syarat dan rukun shalat tetapi belum menghadirkan
Video Pengajian DR. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA di bawah ini