SEKILAS INFO
  • 3 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

PPFF Gelar Wisuda 72 Santri Program Tahfidh 6 Bulan 30 Juz ke-4, Mencetak Generasi Qurani Sebagai Pondasi Semua Ilmu Pengetahuan

Terbit 26 Januari 2025 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Amtsilati
PPFF Gelar Wisuda 72 Santri Program Tahfidh 6 Bulan 30 Juz ke-4, Mencetak Generasi Qurani Sebagai Pondasi Semua Ilmu Pengetahuan

Program Tahfidh 6 Bulan 30 Juz, merupakan salah satu program unggulan yang dimiliki Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (PPFF) Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf Semarang.
Program wajib bagi santri kelas 2 MA Al Musyaffa’ Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang, dan boleh bagi mahasantri PPFF mengikuti program ini, dengan syarat mengikuti tes kompetensi dan selama program harus bebas dari kegiatan lain, seperti kuliah, dll.

Program ini pula, yang mengantar para santri melanjutkan pendidikan ke Al Azhar Cairo, Mesir, seperti para santri MA Al Musyaffa’ PPFF Semarang, angkatan pertama 4 santri dan angkatan kedua yang baru saja berangkat pada Desember lalu, sebanyak 11 santri.

Ahad, 26 Januari 2025, mewisuda 72 santri khotimin dan khotimat. Spesialnya, Gus Muhammad Adam Fadlolan (Putra ke-3 DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. dan Ibu Nyai Fenty Hidayah، S. Pd) dan Ning Nafila Inayata (Istri Gus Ahmad Syauqi Istiqlaly Fadlolan) termasuk dalam khotimin dan khotimat yang mengikuti prosesi wisuda tahfidh tahun ini.

Acara Wisuda Tahfidh 6 Bulan 30 Juz, selalu bertepatan dengan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang, yakni KH. Musyaffa’ Mu’thi (ke-3), KH. Ahmad Hisyam (ke-3), Ning Arina Sabiel Fadlolan (ke-3), Bu Nyai Hj. Sumariati (ke-29), dan Bu Nyai Hj. Siti Susmain (ke-4).

Acara dibuka dengan penampilan Rebana El Fadhlan dan penayangan video program tahfidh, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh MC, kirab wisudawan, pembacaan maqro’ dan doa, prosesi wisuda, penyampaian sanad dan foto bersama Pengasuh.

Turut hadir Syekh Mohamed Atef Awadh (Mab’uts Al-Azhar Mesir),
Drs. KH. Ahmad Hadlor Ihsan (Pengasuh Ponpes Al-Islah), KH. Hanif Ismail, Lc., Habib Hasan Toha, Al Habib Muhamad Firdaus Al-Munawar (Pimpinan Majlis Al-Muqorrobin), Al Habib Ja’far Shodiq Al-Munawar, KH. Syarofuddin Husein, KH. Muhamad Taqwa, serta Ulama, Kiai, pejabat dan pemerintah setempat.

Setelah foto bersama, dilanjutkan sambutan Pendiri & Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. “Alhamdulillah, semua santri ptogram ini dalam waktu 4,5 sampai 5,5 bulan saja bisa rampung hafalan 30 juz. Tidak sampai 6 bulan”, tegas Kiai Fadlolan.

Kemudian Kiai Fadlolan melanjutkan, “Saya ini ingin menepis anggapan, menghafal Quran itu sulit, hanya orang tertentu yang bisa. Anggapan itu tidak mutlak benar. Al Quran merupakan mukjizat yang mudah untuk dihafal, dengan syarat niat dengan sungguh, konsen dan mulai menghafalkan. “Bukan hanya memikir hafalan” Alquran dibaca dan dihafal, bukan difikir bagaimana menghafal, akhirnya tidak ada keberanian menghafal, ya InsyaAllah tidak akan hafal.


Ulama-ulama terdahulu, semua hafal Quran yang mendasari dari semua ilmu pengetahuan yang merekageluti. Mereka menghafal Alquran hanya 2 bulan, 1 bulan, paling lama 6 bulan.
Namun pesantren kita di Indonesia justru menjadi kebanggaan bila bisa bertahun-tahun menghafal Alquran, bahkan menjadi pesantren takhasus hanya menghafal Alquran.
Contoh konkrit Prof Dr KH Said Agil Husin Al-Munawar, Lc MA bisa menghafal Alquran hanya 1 (satu) bulan.

Lebih lanjut Kiai Fadlolan menjelaskan bahwa Al Quran bukanlah momok yang harus ditakuti, sehingga menghafal Al Quran menjadi lama, bahkan hingga bertahun-tahun, akhirnya usianya habis tidak sempat belajar kitab tafsir, hadis, fiqh, dan seprangkat ilmu syariat yang mesti lebih sulit dan memakan waktu lebih lama.
Kita semua tahu para ulama terdahulu ya hafal Quran dan ahli dalam berbagai bidang ilmu. Menjadikan hafal Al Quran sebagai pondasi dari segala ilmu pengetahuan.

Selain itu juga menjelaskan lebih dalam tentang program unggulan Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang, yakni Kitab kuning sebagai wajah pesantren salaf yang identik dengan makna pegon utawi iki iku, dengan belajar kitab dari yang dasar, Jurumiyah, mutammimah, Alfiyah, Safinatun Naja, Abi Sujak, Fathul Qorib, dsb.

Juga dengan pentingnya penguasaan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa yang mendunia, untuk penguasaan literatur ilmiah dan komumikasi internasional.

Setelah sambutan dari Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang, dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah oleh Al Habib Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al Munawwar, MA memberi pesan kepada khotimin, khotimat dan hadirin semua tentang keutamaan menghafal Quran, mukjizat dari Al Quran, kisah-kisah dari orang yang berusaha membuat ayat Al Quran, serta kisah Ulama-ulama yang menghafal serta mengamalkan ajaran Al Quran.

“Al Quran sebagai wahyu yang terakhir, disampaikan kepada Nabi yang terakhir pula, Rasulullah saw., maka diyakini Al Quran adalah wahyu yang sempurna dan lengkap. Maka dari itu, kelengkapan dari Al Quran harus kita cari tau, dengan menghafalnya, membacanya, mencari tahu isi kandungannya, disamping mengamalkannnya dalam kehidupan kita sehari-hari.” Ungkap Prof Said Agil.

Sebelum acara ditutup, Al Habib Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al Munawwar, MA., juga memberikan ijazah dan sanadan Kitab Shohih Bukhori bagi dewan asatidz asatidzah dan santri senior PPFF.

Alhamdulillah, seluruh rangkaian acara telah berjalan dengan lancar. Semoga khotimin dan khotimat diberi kemudahan dalam menjaga hafalannya oleh Allah SWT dan mendapat berkah manfaat dunia akhirat. Allahumma Amin 🤲🏻

SebelumnyaAl-Habib Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al Munawar Sanadkan Kitab Shohih Bukhori Kepada Santri PPFF

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya