Walikota Semarang Kawal PPFF Menjadi Role Model Pesantren Mandiri Berwawasan Sehat Dan Daulat Pangan

Sabtu, 21 Desember 2024, Segenap Pemerintah Kota Semarang dipimpin Walikota Semarang didampingi oleh Pjs Setda, Asisten Ekonomi, dua Kepala Badan, sembilan Kepala Dinas, dan enam Kabag hadir ke Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (PPFF) Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf Semarang untuk mendukung Role Model Pesantren Mandiri Berwawasan Sehat Dan Daulat Pangan yang pilot projeknya PPFF.
Hal ini dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Semarang dan Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang dalam program Pesantren Sehat dan Mandiri yang mengintegrasikan kemandirian ekonomi dan wawasan kesehatan.
Walikota Semarang, Dr. Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos, bersama Pjs Setda, Asisten Ekonomi, dua Kepala Badan, sembilan Kepala Dinas, dan enam Kabag hadir ke PPFF untuk visitasi lapangan dan pendampingan terhadap 20 unit Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) berikut:
1. Dua unit Adam Mart,
2. Green Housa Melon,
3. 1,5 Hektar Kebun Sayur,
4. Peternakan kambing,
5. Peternak ayam petelur,
6. Peternakan aneka unggas: bebek, mentok, angsa, ayam kampung dan burung dara,
7. Bioflox Lele, Nila, Patin, Bawal,
8. Mushrrom/jamur,
9. Maggot
10. Pujasera,
11. Food And Bakery,
12. Kantin,
13. Katering,
14. Cafe Santri,
15. 2 unit Teh Kontainer,
16. Coklat dan Aneka minuman Herbal (bunga telang, daun binahong, the rosella dll),
17. Sabiela Fasion,
18. Toko Kitab Maktabah Syauqi,
19. Air isi ulang,
20. Pemilahan dan pengolahan sampah jadi berkah.
Santri PPFF dilatih dan diberi kesempatan ber-khidmah merawat dan mengelola BUMP di atas termasuk PPFF FARM dan dibimbing langsung oleh Pendiri dan Pengasuh PPFF DR KH Fadlolan Musyaffa dan Ibu Nyai Hj. Fenty Hidayah, S.Pd.I.
“Santri PPFF tidak hanya diajarkan mengaji, tetapi juga dilatih untuk mengelola usaha. Dengan pengalaman ini, mereka dapat menjadi individu mandiri yang mampu menghadapi tantangan hidup di masyarakat, memiliki mental pengusaha yang menciptakan banyak lapangan kerja”.
Dawuh KH. Fadlolan. Inovasi ini merupakan langkah strategis untuk mencetak generasi santri yang tidak hanya kompeten secara agama, tetapi juga memiliki jiwa santripreneur.
Dari sinilah Ibu Walikota Semarang memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap kemajuan PPFF yang mana BUMP ini juga menjadi media training untuk menumbuhkan jiwa enterpreneurship yang nantinya bisa dikembangkan manakala sudah pulang ke rumah masing-masing. Semoga berhasil.*