SEKILAS INFO
  • 3 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Semiloka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam “Menggali Nilai Moderasi Beragama dan Penguatan Pesantren.

Terbit 14 Desember 2024 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Berita
Semiloka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam "Menggali Nilai Moderasi Beragama dan Penguatan Pesantren.

Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Tengah, Dr. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA sebagai narasumber dalam materi “Radikalisme dan Terorisme Berkedok Agama Islam.”

Kyai kami, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA., Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang, Beliau bukan hanya sekedar kyai yang hanya mencurahkan waktunya untuk mengurus pesantren, namun Kyai Fadlolan adalah sosok kyai yang multitasking dalam berbagai bidang baik lingkup Nasional bahkan Internasional. Ketika tinggal di Mesir selama 17 tahun, Beliau menghabiskan waktu untuk melakukan penelitian, aktif organisasi dan ngrumati mahasiswa Indonesia yang berada di Al Azhar. Kyai Fadlolan juga menjadi staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mesir sebagai protokol konsuler pada tahun 1998. Saat ini, Beliau menjadi Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Jawa Tengah.

Kyai Fadlolan hadiri undangan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang menyelenggarakan kegiatan “Menggali Nilai Moderasi Beragama dan Penguatan Pesantren”. Acara ini diselenggarakan di Hotel Wujil Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. (12/12)
Turut hadir para tokoh NU yaitu KH. Ubaidillah Shodaqoh selaku Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH. Abdul Ghaffar Rozin, M. Ed selaku Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH. Nur Machin selaku Pengasuh Pesantren API Tegalrejo, KH. Fadlullah Turmudzi selaku Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah PWNU Jawa Tengah, dan DR. KH. Abu Choir , M. Pd selaku Pengasuh Pesantren Al Fadholi Pati .

Dalam kesempatan kali ini , Kyai Fadlolan menjadi narasumber dan Beliau menyampaikan tentang “Menangkal Radikalisme Agama Melalui Gur Ngaji Dalam Mengembangkan Budaya Lokal dan Islam Rahmatan Lil Alamin.”

Islam yang berasal dari kata “salima” yang berarti selamat. Islam sebagai agama yang menjamin keselamatan bagi siapapun baik di dunia maupun di akhirat. Islam juga menjadi rahmat bagi pemeluknya dan bahkan bagi alam semesta Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Anbiya’ (107):
وَمَآ اَرْسَلْنَاكَ اِلاَّ رَحْمَۃََ لِلْعَالَمِيْنَ ( ١۰٧ )
“Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam”. Surat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW yang membawa Islam sempurna sebagai rahmat untuk seluruh alam. Sebagai umat Islam, kita harus gencar dalam menanamkan nilai Islam yang humanis dalam tataran akar rumput, seperti mendorong kemajuan TPA (Tempat Pendidikan Al-Qur’an) dan pengajian serta majelis-majelis dengan memasukkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dan deradikalisasi.
Nilai-nilai Islam yang dibumikan ini akan menjadi nilai universal yang mampu menyelesaikan persoalan umat manusia. Nilai-nilai Islam yang tidak kaku dan tidak tergantung pada bentuk, sehingga dapat diimplementasikan dalam kerangka kebajikan apapun dan dalam dimensi waktu kapanpun bisa menampilkan wajah Islam rahmatan lil ‘alamin.

Semoga apa yang telah disampaikan oleh Yai Fadlolan dapat menjadi tonggak dalam menggencarkan nilai-nilai Islam pada bidang pendidikan dan sebagai umat Islam, kita dapat ikut aktif membumikan ajaran-ajaran Islam yang telah termaktub dalam Al-qur’an. Allahumma Amin.

SebelumnyaJama'ah Majlis Taklim Yayasan Walisongo Semarang Adakan Safari Pengajian di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang SesudahnyaAntusiasme Meningkat, Ratusan Calon Peserta Didik Madrasah Al Musyaffa’ Semarang Ikuti Tes Gelombang Satu

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya