Walikota Semarang Tanam Cabe Di PPFF, Dukung Menjadi Role Model Pesantren Jawa Tengah
Walikota Semarang Dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Serius Dalam Kawal Pondok Pesantren Fadhlul Fadlah Menjadi Percontohan Pesantren Sehat Dan Mandiri.
Sabtu, 7 Desember 2024 Dinkes Kota Semarang mengawali MoU Pemerintah Kota Semarang dengan Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (PPFF).
MoU Dinas Kesehatan Kota Semarang ditandatangani Kepala DKK Dr. dr. M. Abdul Hakam, Sp.PD sebagai pihak pertama dan pihak kedua ditanda tangani oleh Pendiri dan Pengasuh PPFF, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA.
Dalam perjanjian tersebut PPFF dinobatkan dan didukung penuh Pemkot Semarang sebagai Pesantren Role Model Kota Semarang untuk Jateng bahkan Nasional dalam projek “Pesantren Sehat dan Mandiri”.
Walikota Semarang, Dr. Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu. M.Sos yang sering dipanggil “bu Ita” datang menyaksikan penandatanganan MoU dan suport penuh terjun menanam cabe dikebun PPFF. Ibu Walikota juga memberikan bibit cabai sebagai bentuk nyata dalam upaya ketahanan pangan yang merupakan salah satu program Pemkot Semarang.
“Pak Yai, nanti kalau mau panen melon greenhouse PPFF saya di undang ya! Nanti bikin acara” pinta Ibu Ita, “Insya Allah, semoga nanti akhir bulan Januari 2025 kita bisa Panen” jawab Yai Fadlolan.
“Pesantren Sehat dan Mandiri” merupakan suatu projek dari pemkot yang bertujuan untuk menciptakan Pondok Pesantren yang mampu memfasilitasi santrinya dengan lingkungan yang bersih, nyaman dan indah serta dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan menyediakan makan yang sehat, bergizi, berptotein, bervitamin dan bebas dari bahan-bahan berbahaya seperti pengawet, pewarna dll yang tidak layak konsumsi.
Selain itu, pesantren mandiri artinya pesantren yang mempunyai kemandirian pangan dan ekonomi tanpa bergantung kepada pihak lain dalam keberlangsungan dan kemajuan Pondok Pesantren. Sebab hal yang dibutuhkan pesantren, telah dicukupi melalui Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) yang terbagi kedalam beberapa unit. Setidaknya PPFF mempunyai 20 unit BUMP yang membantu perekonomian pesantren agar mampu menjadi pesantren yang mandiri. Unit usaha tersebut sebagaimana berikut :
1. Dua unit Adam Mart,
2. Green Housa Melon,
3. 1,5 Hektar Kebun Sayur,
4. Peternakan kambing,
5. Peternak ayam petelur,
6. Peternakan aneka unggas: bebek, mentok, angsa, ayam kampung dan burung dara,
7. Bioflox Lele, Nila, Fatin, Bawal,
8. Mushrrom/jamur,
9. Maggot
10. Pujasera,
11. Food And Bakery,
12. Kantin,
13. Katering,
14. Cafe Santri,
15. Teh Kontainer,
16. Coklat dan Aneka minuman Herbal (bunga telang, daun binahong, the rosella dll),
17. Sabiela Fasion,
18. Toko Kitab Maktabah Syauqi,
19. Air isi ulang,
20. Pemilahan dan pengolahan sampah.
Semua unit sektor BUMP diatas ditangani sendiri oleh santri PPFF yang dibimbing langsung oleh Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang yakni DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc,. MA. Selain sebagai wadah untuk berkhidmah bagi para santri kepada pondok pesantren, BUMP ini juga menjadi media training untuk menumbuhkan jiwa enterpreneurship yang nantinya bisa dikembangkan manakala sudah pulang ke rumah masing-masing.
Dari sinilah Ibu Walikota Semarang memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap kemajuan PPFF dan menaruh harapan besar nantinya akan ada banyak pondok pesantren di Jawa Tengah yang meniru PPFF. Alhumma Amin…