Destinasi Kelima Ziarah Auliya’ 2024 Jateng – Jatim – Madura, Dekatkan diri kepada Allah SWT, Santri PPFF Tawassul di Makam Syaikhona Maulana Makhdum Ibrahim, Pencipta Tembang Gamelan
Ahad, 27 Oktober 2024, setelah berziarah dari Makam Syaikhona Maulana Malik Ibrahim, Sunan Gresik, rombongan ziarah auliya’ yang dipimpin oleh Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karaktet Salaf) Semarang, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc.,MA. dan Ibu Nyai Hj. Fenty Hidayah, S.Pd.I. melanjutkan perjalanan spiritualnya menuju kota yang dijuluki”Bumi Wali” yaitu Tuban. Kali ini, rombongan mengunjungi Makam Sunan Bonang, yaitu Syekh Maulana Makhdum Ibrahim. Beliau adalah cucu dari Sunan Gresik. Letak Makam Sunan Bonang tak jauh dari komplek Masjid Agung Tuban.
Khusus Pengasuh tiba di Tuban pukul 01.00 WIB langsung istirahat di Hotel Wisata Ziarah Sunan Bonang dan bergabung ziarah ke Makam Sunan Bonang setelah salat Shubuh. Para santri berdoa dengan khidmat dan khusyu’ . Begitulah, tiap tahun para santri melaksanakan ziarah ke Makam Sunan Bonang.
Sunan Bonang adalah salah satu dari walisongo yang dikenal seorang ulama sufi, ahli dalam berbagai bidang ilmu agama dan sastra. Juga dikenal ahli falak, musik, dan seni pertunjukan. Nama asli Sunan Bonang yaitu Raden Maulana Makdum Ibrahim. Nama “Bonang” dikenal karena dua hal yaitu,pertama Beliau sering menggunakan gamelan dalam menyebarkan agama Islam. Kesenian rakyat digunakan untuk menarik simpati masyarakat pada waktu itu masih memeluk agama Hindu. Masyarakat mendengarnya untuk berbondong-bondong ke masjid. Setelah itu Beliau menembangkan lagu-lagu jawa dengan iringan gamelan bonang tersebut.
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dari pernikahan Nyai Ageng Manila putri Arya Teja Bupati Tuban. Sunan Bonang dalam dakwah diketahui menjalankan pendekatan kultural melalui seni budaya. Selain itu, Beliau juga berdakwah menggunakan wayang. Sunan Bonang juga piawai dalam menggubah tembang-tembang macapat. Berbagai kesaktian dan kedigdayaan yang ditunjukkan Sunan Bonang ternyata berhubungan dengan pengetahuan Sunan Bonang yang luas dan mendalam dalam ilmu tasawuf. Naskah Primbon Bonang yang diyakini pengetahuan ruhani Sunan Bonang yaitu kesaktian dan kedigdayaan yang ditunjukkan Sunan Bonang sebagai karomah dari kewaliannya. Selain Primbon Bonang, Sunan Bonang diketahui menyusun kitab tentang pengetahuan tasawuf yang mendalam dan lebih rahasia yaitu Suluk Wujil. Ungkapan Suluk Wujil sebagai rahasia, yang menyangkut bahasan hakikat Ketuhanan yang diungkapkan dengan Langgam Dhandanggula.
Salah satu karomah Sunan Bonang yaitu pukulan tongkatnya berubah menjadi sumur air tawar di tepi laut. Sunan Bonang memukulkan tongkatnya ke tanah. Kemudian keluarlah air dari lubang bekas pukulan Sunan Bonang.
Semoga para santri selalu istiqomah dalam berziarah dan menjadi wasilah untuk dekat dengan para waliyullah, juga para santri dapat meneladani dan meniru para waliyullah dalam khazanah keilmuan. Allahumma Amin.