Rangkuman Ngaji Ta’limul Muta’allim Rabu, 13 Maret 2024 Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
Seorang Ahli Fiqih dari golongan Fuqoha yang zuhud telah memberikan wasiat kepada orang yang mencari ilmu : “wajib bagimu menjaga diri dari ghibah dan menjauhi duduk bersama orang yang banyak bicara”.
Beliau juga berkata :”sesungguhnya orang yang banyak bicara itu akan menghabiskan umurmu dengan sia-sia”.
Termasuk dari sifat wira’i yaitu menjauhi orang yang berbuat kerusakan, maksiat dan orang yang suka menunda-nunda. Karena orang yang berdekatan dengannya tentu akan terpengaruhi.
Termasuk dari sifat wira’i juga yaitu duduk menghadap kiblat saat belajar, melakukan amalan Sunnah Nabi SAW, memenuhi ajakan kebaikan dari Ulama dan orang shaleh serta menjaga dari do’anya orang yang didzolimi.
Diceritakan bahwasanya ada dua orang yang mencari ilmu keluar dari pelosok keluar daerahnya. Selama belajar keduanya berteman. Kemudian setelah beberapa tahun keduanya pulang ke tempat tinggalnya dan salah satu dari kedua orang itu benar-benar berubah menjadi alim ahli fiqih. Akan tetapi teman satunya tidak menjadi ahli fiqih.
Setelah itu, para ulama ahli fiqih didaerah itu bertanya terkait dengan perilaku kedua orang itu, tentang tata cara belajarnya dan cara duduk keduanya ketika waktu belajar. Kemudian orang-orang (yang bersaman keduanya mecari ilmu) menginformasikan bahwa orang yang menjadi ahli fiqih itu, pada waktu belajar (ngaji) duduknya menghadap Kiblat dan menghadap ke Mesir. Dari menghadap Kiblat dan Mesir itulah menjadi sebab berhasilnya Ilmu yang berkah.
Sedangkan satunya yang lain duduk membelakangi kiblat dan wajahnya tidak mengarah ke Mesir. Para Ulama dan Fuqoha telah sepakat bahwa orang yang ahli fiqih bisa menjadi ahli fiqih sebab barakah menghadap kiblat. Duduk menghadap kiblat itu hukumnya sunnah kecuali dalam keadaan darurat.
Selain itu, juga karena barakahnya do’a orang muslim. Sesungguhnya Mesir itu tidak pernah sepi dari orang-orang beribadah dan berbuat kabaikan. Menjadi jelas bahwa hamba-hamba Allah telah mendoakan orang mencari ilmu pada waktu malam.
Sebaiknya seorang yang mencari ilmu tidak mempermainkan adab dan sunnah. Sesungguhnya barang siapa yang mempermainkan adab maka akan sulit melakukan sunah. Barang siapa yang mempermainkan amalan sunah maka akan sulit melakukan kewajiban. Barangsiapa yang mempermainkan kewajiban maka akan sulit menemukan jalan akhirat.
Sebagian Ulama menyebutkan suatu hadis dari Rasulullah SAW :”sebaiknya seorang yang mencari ilmu memperbanyak shalat sunnah dan melaksanakan shalat dengan khusyuk”. Sebab hal itu akan membantunya mendapatkan ilmu dalam belajar.
والله أعلم باالصواب