Keutamaan Membaca Basmalah
Kisah dan Keutamaan di Balik Basmalah
Lafadz basmalah adalah sebuah ayat yang hanya diturunkan kepada Nabi Muhammad dan Nabi Sulaiman, Sebagaimana dalam hadis :
قال رسول الله : أنزلت علي آية لم تنزل على نبي غير سليمان بن داود وغيري وهي بسم الله الرحمن الرحيم
Rasulullah bersabda: ”Diturunkan kepadaku sebuah ayat yang tidak pernah diturunkan kepada seorang nabi kecuali Nabi Sulaiman dan aku. Ayat itu adalah basmalah”. (HR.Baihaqi)
Dalam kitab Uqudullujain karya Syekh Muhammad Bin Umar An-Nawawi
menulis hikayat tentang keutamaan basmalah.
Ada suatu cerita menarik dari seorang wanita yang bersuamikan seorang munafik. Wanita ini dalam hal ihwalnya selalu membaca basmalah, maka suaminya berkata: “Sungguh akan kuperdayakan dia sehingga dia tidak merasa yakin terhadap apa yang dibacanya.”
Setelah itu lelaki tersebut memberi dompet yang berisi uang kepada istrinya sembari berkata: “Simpanlah uang itu.” Maka disimpannya dompet itu di suatu tempat tertentu seraya ditutupinya dengan rapi. Sementara sang suami mencari kelengahan istrinya untuk kemudian mengambil dompetnya tadi dan membuangnya ke dalam sumur di sebelah sebelah rumahnya.
Kemudian dia meminta uang miliknya kepada istrinya. Lalu datanglah istri yang dikhianatinya itu ke suatu tempat di mana ia menyimpan uang dompet suaminya. Ketika itu ia berucap bismillaahirrahmaanirrahim .
Sesaat setelah ucapan itu meluncur, Allah Swt. memerintahkan Malaikat Jibril a.s. turun dengan cepat untuk mengembalikan uang yang ada. di dalam sumur itu ke tempatnya semula.
Maka tatkala wanita itu mengulurkan tangannya untuk mengambil barang titipan ini, tiba-tiba dia mendapatkannya seperti sedia kala. Lantas diambilnya barang itu kemudian diberikan kepada suaminya. Dalam waktu yang bersamaan tercenganglah lelaki munafik ini penuh keheranan seraya bertobat kepada Allah Swt. dari kemunafikannya.
Keutamaan Membaca Basmalah
Rasulullah bersabda:
قال رسول الله كل أمر ذى بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم أقطع
“Setiap sesuatu yang tidak dimulai dengan basmalah maka ia terputus (keberkahannya).”
(kitab al-Jami’ al-Shaghir hal. 300 karya Syeikh Jalaluddin as-Suyuthi cetakan Darul Kutub al-Ilmiyyah Beirut 2007).
Syeikh Abu Bakar Syatho ad-Dimyathi mengatakan, “Maksud dari hadis ini adalah setiap perkara baik yang tidak dimulai dengan basmalah akan bernilai kurang berkahnya. Seandainya sebuah karya tulis tidak dimulai penulisannya dengan membaca basmalah, maka kelak kurang bermanfaat bagi masyarakat dan kurang berpahala. Seandainya seseorang makan tanpa memulai dengan membaca basmalah, maka makanan tersebut kurang bermanfaat bagi tubuhnya”.
(kitab I’anah ath-Thalibin karya Syeikh Abu Bakar Syatho ad-Dimyathi hal.10 vol.1 cetakan Dar al-Fikr Beirut tahun 2007)
Referensi :
>> Kitab Uqudullujain karya Syekh Muhammad Bin Umar An-Nawawi
>> Kitab al-Jami’ al-Shaghir hal. 300 karya Syeikh Jalaluddin as-Suyuthi cetakan Darul Kutub al-Ilmiyyah Beirut 2007
>> Kitab I’anah ath-Thalibin karya Syeikh Abu Bakar Syatho ad-Dimyathi hal.10 vol.1 cetakan Dar al-Fikr Beirut tahun 2007
والله اعلم با الصواب