Rangkuman Ngaji Bulughul Maram Oleh : DR KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc.,MA Ahad,18 Februari 2024

Hadis oleh Aisyah RA
وَعَنْ عَاٸِشَۃَ رَضِيَ اللهُ عَنْھَا قَالَتْ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (اِذَا اَنْفَقَۃِ الْمَرْأَۃُ مِنْ طَعَامِ بَيْتِھَا غَيْرَ مُفْسِدَۃِِ کَانَ لَھَا اَجْرُھَا بِمَا اَنْفَقَتْ , وَلِزَوْجِھَا اَجْرُهُ بِمَا اکْتَسَبَ وَلِلْخَادِمِ مِثْلُ ذَلِكَ لاَ يَنْقُصُ بَعْضُھُمْ مِنْ أَجْرِ بَعْضِِ شَيْٸََا ) مُتَّفَقُُ عَلَيْهِ
Dari Aisyah RA, Beliau berkata, bahwa Nabi SAW bersabda, ” Apabila seorang wanita menginfakkan sebagian makanan rumahnya dengan tanpa memudaratkan, maka dia mendapat pahala karena dia telah berinfak, dan suaminya juga mendapat pahala karena dialah yang telah mencarinya (nafkah tersebut). Demikian pula menjaga harta mendapatkan pahala sama, masing-masing mereka tidak mengurangi pahala yang lain sedikit pun.”
Muttafaq ‘alaih.
Hadis ini menerangkan bahwa perempuan yang bersedekah sebagian makanan rumahnya tanpa madharat (tidak membahayakan), maka dia mendapat pahala dan suaminya juga mendapat pahala, karena yang telah mencari nafkah. Kemudian wanita dalam menjaga harta mendapatkan pahala yang sama.
Hadis oleh Abu Sa’id Al-Khudri RA
وَعَنْ أَبِيْ سَعِيْدِِ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : (جَاٸَتْ زَيْنَبُ امْرَأَۃُ ابْنِ مَسْعُوْدِِ فَقَالَتْ : يَا رَسُوْلَ اللهِ, أِنَّكَ اَمَرْتَ الْيَوْمَ بِاالصَّدَقَۃِ , وَکَانَ عِنْدِيْ حُلِيُُّ فَأَرَدْتُ أَنْ أَتَصَدَّقَ بِهِ, فَزَعَمَ ابْنُ مَسْعُوْدِِ أَنَّهُ وَوَلَدَهُ أَحَقُّ مَنْ أَتَصَدَّقُ بِهِ عَلَيْھِمْ . فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَدَقَ ابْنُ مَسْعُوْدِِ, زَوْجُكِ وَوَلَدُكِ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتِ بِهِ عَلَيْھِمْ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, Beliau berkata : ” Zainab, istri Ibnu Mas’ud, pernah datang (kepada Rasulullah, seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ini Anda telah memerintahkan untuk bersedekah, dan aku mempunyai perhiasan yang ingin aku sedekahkan. Tapi Ibnu Mas’ud mengklaim bahwa dirinya dan anaknyalah yang paling berhak untuk diberi sedekah.’ Maka Nabi SAW bersabda, ‘lbnu Mas’ud berkata benar. Suami dan anakmu-lah yang paling berhak untuk engkau beri sedekah’.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari.
Hadis ini menerangkan bahwa apabila bersedekah, maka yang paling utama yaitu bersedekah kepada keluarga dahulu, yaitu suami, istri, dan anak.