BAB Wudlu
Rangkuman Kitab Al-Yaqutun Nafis
Kamis, 1 Januari 2023
Oleh : DR. KH Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA.
=======================================
Wudlu secara bahasa adalah penyebutan dalam hal pembasuhan beberapa anggota badan. Adapun secara syara’, wudlu yaitu sebutan untuk pencucian beberapa anggota badan tertentu dengan niat tertentu.
فُرُوْضُ الْوُضُوءِ
فُرُوْضُ الْوُضُوءِ سِتَّةُ:
١. النية
٢.غَسْلُ الْوَجْهِ
٣. غَسْلُ الْيَدَيْنِ مَعَ الْمِرْفَقَيْنِ.
٤. مَسْحُ الرَّأْسِ.
ه. غَسْلُ الرَّجْلَيْنِ مَعَ الْكَعْبَيْنِ.
٦. الترتيب.
Rukun-rukun Wudlu
Rukun-rukun wudlu ada enam:
1. Niat.
2. Membasuh wajah.
3. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku.
4. Mengusap kepala.
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
6. Tertib.
Mengusap Dua Khuf
Diperbolehkan mengusap bagian atas khuf yang luar sebagai pengganti membasuh kedua kaki ketika wudhu selama sehari semalam bagi orang muqim, dan tiga hari tiga malam bagi musafir.
Waktunya dihitung sejak berakhirnya hadast setelah seseorang memakai khuf.
Syarat-syarat dibolehkannya mengusap khuf ada tujuh syarat:
1. Memakai kedua khuf dalam keadaan suci secara sempurna.
2. Kedua khuf itu kuat.
3. Kedua khuf tersebut mampu menghalangi sampainya air ke kaki kecuali dari lubang jahitan.
4. Keduanya menutupi anggota fardlu (kedua kaki sampai mata kaki) dari segala arah termasuk bagian bawah.
5. Orang yang memakainya tidak berhadast besar.
6. Tidak kelihatan bagian yang wajib ditutupi ( kaki sampai mata kaki).
7. Tali kedua khuf tidak terlepas.
والله اعلم بالصواب