Hak Keempat: Saat Berucap Dengan Lisan
Rangkuman Ngaji Mauidhotul Mukminin
Selasa, 23 Januari 2023
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
بسم الله الرحمن الرحيم.
Ikatan persahabatan menuntut agar tidak mengatakan sesuatu yang meyakitkan, begitu juga menuntut untuk mengungkapkan perihal yang menyenangkan dan disukai, hal demikian merupakan suatu keistimewaan dalam persahabatan. Karena orang yang merasa cukup dengan diam saja, maka sepantasnya ia berteman dengan ahli kubur. Sebab persahabatan dijalin tidak lain agar seseorang bisa mendapatkan faidah dari sebuah pertemanan agar dapat terbebas dari sikap buruk teman.
Maksud diam adalah tidak menyakiti. Maka hendaknya mewujudkan bentuk kasih sayang dengan berbicara, membaca keadaan dan memikirkan apa yang terjadi pada temannya, dan turut berbahagian atau bersedih atas apa yang menimpa temannya.
Begitu juga ketika terdapat sesuatu yang dibenci/ tidak disukai, maka hendaknya ia juga menampakkan ketidaksukaan terhadap temannya dengan lisan dan perbuatan, tidak suka terhadap sifat nya bukan kepada orangnya. Ketika temannya mengalami sesuatu yang menyenangkan hendaknya ia juga menampakkan dengan lisan bahwa dirinya juga ikut senang. Sebab maksud persahabatan adalah saling berbagi dalam suka maupun duka.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ
“Ketika salah satu dari kalian mencintai teman, maka beritahukan hal itu padanya”. Beliau memerintahkan hal itu tidak lain karena untuk menambah rasa cinta di dalam hati temannya. Ketika ia mengetahui bahwa kau mencintainya, maka sesuai watak manusia secara pasti ia akan berbalik mencintaimu. Sehingga rasa cinta selalu bertambah dan berlipat ganda dari kedua belah pihak.
Saling mencintai diantara sesama muslim adalah sesuatu yang dianjurkan oleh syariat agama Islam. Oleh sebab itu Nabi Muhammad Saw mengajarkan cara untuk mewujudkan rasa cinta diantara kaum muslimin. Beliau bersabda: “Saling memberikan hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai.” Diantara cara menciptakan rasa saling mencintai adalah memanggil dengan nama spesial yang paling disukai temannya.
Sahabat Umar Ra. berkata:
ثَلَاثُ يُصَفِّيْنَ لَكَ وُدَّ أَخِيكَ : أَنْ تُسَلَّمَ عَلَيْهِ إِذَا لَقِيتَهُ أَوَّلا وَتُوَسِّعْ لَهُ فِي الْمَجْلِسِ وَتَدْعُوهُ بِأَحَبِّ أَسْمَائِهِ إِلَيْهِ.
“Terdapat tiga hal yang bisa membersihkan rasa cintamu kepada temannu, yaitu ucapkanlah salam dan sapa terlebih dahulu saat bertemu dengannya, berilah tempat duduk yang luas padanya, dan panggillah ia dengan nama yang paling ia suka”.
والله أعلم باالصواب