Rangkuman Ngaji Mauidhotul Mukminin Selasa, 16 Januari 2024 Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
بسم الله الرحمن الرحيم.
Penghinaan paling besar adalah mendebat dan membantah. Karena orang yang membantah omongan orang lain, sungguh ia telah menganggap orang lain tersebut orang bodoh atau lupa terhadap pemahaman yang benar. Semua itu merupakan bentuk penghinaan dan bisa menyinggung perasaan serta membuat hati terluka.
Dalam hadits Abu Umamah berkata Suatu ketika Rasulullah Saw menghampiri kami yang sedang berdebat, beliau marah seraya bersabda: “Tinggalkanlah perdebatan, karena sedikit sekali kebaikan di dalamnya. Tinggalkanlah perdebatan karena sungguh manfaatnya sedikit dan bisa menimbulkan permusuhan di antara sesama.”
Sebagian ulama salaf berkata: “Orang yang membantah dan mendebat temannya, maka harga dirinya menjadi jatuh dan kemuliaannya menjadi hilang”.
Garis besar yang dapat disimpulkan adalah, tidak ada sesuatu yang bisa membangkitkan perdebatan selain menampakkan perbedaan dengan kelebihan kecerdasan, keutamaan, dan menghina orang yang didebat dengan menampakkan kebodohan dan kesalahannya. Semua ini mengandung unsur kesombongan, menghina, menyakiti, dan mengolok- olok dengan membodoh-bodohkan.
Ibn Abbas Ra meriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw, beliau bersabda:
لَاتُمَارِ أَخَاكَ وَلَا تُمَازِحْهُ وَلَا تَعُدْهُ مَوْعِدًا فَتُخْلِفَهُ
“Janganlah engkau mendebat saudaramu, janganlah bercanda dengannya (yang keterlaluan) dan jangan suka berjanji padanya yang tidak akan kau tepati”,
Nabi Mubammad SAW bersabda:
إِنَّكُمْ لَا تَسَعُوْنَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ لِيَسَعُهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ وَجْهِ وَحُسْنُ خُلُقٍ
“Sesungguhnya kalian tidak akan mampu memberikan harta kepada semua manusia, akan tetapi yang mampu engkau berikan kepada semua orang adalah wajah yang ramah dan sikap yang baik”.
Sedangkan mendebat orang lain itu bertentangan dengan akhlak karimah. Dan sungguh ikatan persaudaraan dan persahabat akan bisa kokoh dengan saling mengerti dan cocok dalam ucapan maupun perbuatan serta saling mengasihi.
والله أعلم باالصواب