SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Rangkuman Ngaos Bulughul Maram Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc.,MA. Ahad, 14 Januari 2024

Terbit 14 Januari 2024 | Oleh : Admin | Kategori : Hadist
Rangkuman Ngaos Bulughul Maram Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa' Lc.,MA. Ahad, 14 Januari 2024

Hadis oleh Attab bin Asid
وَعَنْ عَتَّابِ بْنِ أَسِيْدِِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : (اََمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّی االلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْ يُخْرَصَ الْعِنَبُ کَمَا يُخْرَصُ النَّخْلُ وَتُٸوْخَذُ زَکَاتُهُ زَبِيْبََا ) رَوَاهُ الْخَمْسَۃُ, وَفِيْهِ انْقِطَاعُُ.

Dari Attab bin Asid RA berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan untuk kami agar menaksir anggur sebagaimana menaksir kurma, dan zakatnya diambil dalam bentuk anggur kering (kismis).”

Diriwayatkan oleh Imam yang lima dan pada sanadnya terdapat rangkaian yang terputus.

Hadis tersebut menjelaskan tentang Rasulullah SAW memerintahkan kepada umat Islam untuk menghitung nishab anggur yang sama seperti nishab kurma, jenis zakatnya yaitu anggur kering atau kismis.

Hadis oleh Amr bin Syu’aib
وَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبِِ عَن أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ رَضِيَ اللهُ عَنْھُمْ : ( اَنَّ امْرَاَۃََ أَتَتِ النَّبِيُّ صَلَّی االلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ مَعَھَا ابْنَۃُُ لَھَا وَفِيْ يَدِ ابْنَتِھَا مَسَکَتَانِ مِنْ ذَھَبِِ, فَقَالَ لَھَا أَتُعْطِيْنَ زَکَاۃَ ھَذَا؟ قَالَتْ : لاَ . قَالَ : اَيَسُرُّكِ أَنْ يُسَوِّرَكِ اللهُ بِھِمَا يَوْمَ الْقِيَامَۃِ سِوَارَيْنِ مِنْ نَارِِ؟ فَأَلقَتْھَا ) رَوَاهُ الثَّلاَثَۃُ, وَاِسْنَادُهُ قَوِيُُّ, وَصَحَّحَهُ الْحَاکِمُ مِنْ حَدِيْثِ عَا ٸِشَۃَ.
Dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya,
“Bahwasanya seorang wanita datang kepada Nabi SAW bersama putrinya, dan pada tangan putrinya terdapat dua buah gelang dari emas. Maka Nabi SAW bersabda pada wanita itu, ‘Apakah engkau telah mengeluarkan zakat (gelang) ini?’ Dia menjawab, ‘Belum.’ Beliau bersabda, ‘Apakah engkau suka, apabila Allah memakaikanmu dua buah gelang dari api neraka disebabkan oleh keduanya?’ Maka wanita itu melemparkan dua gelang itu.”

Diriwayatkan oleh Imam yang Tiga dan sanadnya kuat, serta dishahihkan oleh al-Hakim dari hadits Aisyah.

Hadis ini menerangkan bahwa Rasulullah SAW memperingatkan kepada ummatnya agar mengeluarkan zakat pada harta yang dimiliki seperti perhiasan. Apabila sudah mencapai nishabnya diwajibkan untuk mengeluarkan zakat. Apabila tidak mengeluarkan zakat, maka Allah SWT akan memberi azab yang pedih.

Hadis oleh Ummu Salamah
وَعَنْ أُمِّ سَلَمَۃَ رَضِيَ اللهُ عَنْھَا ( اَنَّھَا کَانَتْ تَلْبَسُ أَوْضَاحََا مِنْ ذَھَبِِ فَقَالَتْ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَکَنْزُُ ھُوَ؟ قَالَ : اِذَا اَدَّيْتِ زَکَاتَهُ فَلَيْسَ بِکَنْزِِ) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالدَّارُ قُطْنِيُّ وَصَحَّحَهُ الْحَاکِمُ
Dari Ummu Salamah RA, “Bahwasanya dia memakai sebuah perhiasan dari emas, lalu dia bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apakah ia termasuk harta simpanan?’ Rasulullah menjawab, ‘Kalau engkau menunaikan zakatnya, maka ia bukan termasuk harta simpanan’.”

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan ad-Daraquthni, serta dishahihkan oleh al-Hakim

Hadis ini menerangkan tentang harta perhiasan yang dipakai seseorang adalah harta simpanan. Apabila dikeluarkan untuk zakat yang sudah mencapai nishab, maka bukan termasuk harta simpanan.

Hadis oleh Samurah bin Jundub
وَعَنْ سَمُرَۃَ بْنِ جُنْدُبِِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : (کَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّی االلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا اَنْ نُخْرِجَ الصَّدَقَۃَ مِنَ الَّذِيْ نُعِدُّهُ لِلْبَيْعِ) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ , وَأِسْنَادُهُ لِيِّنُُ
Dan dari Samurah bin Jundub RA, beliau berkata,
“Rasulullah SAW memerintahkan kami agar kami membayarkan zakat dari barang-barang yang kami siapkan untuk dijual.”

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan sanadnya lemah

Hadis ini menerangkan tentang Rasulullah SAW memerintahkan kepada ummat Islam untuk mengeluarkan zakat seperti pada hal perdagangan.

Hadis oleh Abu Hurairah
وَعَنْ أَبِْ ھُرَيْرَۃَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ هِ صَلَّی االلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( وَفِيْ الرِّکَازِ الْخُمُسُ) مُتَّفَقُُ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Dan pada harta-harta terpendam yang diketemukan, maka zakatnya seperlima. Muttafaq ‘alaih

Hadis ini menerangkan bahwa nishab zakat harta timbunan (harta karun) yaitu seperlima.

Hadis oleh Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya
وَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبِِ, عَنْ أَبِيْهِ, عَنْ جَدِّهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (فِيْ کَنْزِِ وَجَدَهُ رَجُلُُ فِيْ خَزِبَۃِِ : اِنْ وَجَدْتَهُ فِيْ قَرْيَۃِِ مَسْکُوْنَۃِِ فَعَرِّفْهُ , وَاِنْ وَجَدْتَهُ فِيْ قَرْيَۃِِ غَيْرِ مَسْکُوْنَۃِِ فَفِيْهِ وَفِی الرِّکَازِ : الْخُمُسُ). رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهُ بِاِسْنَادِِ حَسَنِِ

Dari ‘Amr bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya, “Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda tentang harta timbunan yang ditemukan oleh seseorang di tanah kosong. Jika kamu menemukannya di tanah kampung yang ditinggali, maka hendaklah engkau mengumumkannya. Dan apabila kamu menemukannya di perkampungan yang tidak ditinggali, maka termasuk rikaz (harta simpanan yang terpendam). Maka nishab zakatnya adalah seperlima’.”

Diriwayatkan oleh lbnu Majah dengan sanad hasan.

Hadis tersebut menerangkan bahwa apabila menemukan harta simpanan di kampung yang berpenghuni, maka dapat diumumkan kepada masyarakat. Apabila menemukan di kampung yang tidak berpenghuni, maka termasuk zakat rikaz. Zakatnya yaitu seperlima.

Hadis oleh Bilal bin Harits
وَعَنْ بِلاَلِ ْبنِ الْحَارِثِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ (اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَخَذَ مِنَ الْمَعَادَنِ الْقَبَلِيَّۃِ الصَّدَقَۃَ) . رَوَاهُ أَبُوْا دَاوُدَ
Dari Bilal bin al-Harits RA, “Bahwasanya Rasulullah SAW telah mengambil zakat dari logam-logam tambang dari daerah Qabaliyah.”

Diriwayatkan oleh Abu Dawud.

Hadis ini menerangkan bahwa Rasulullah SAW mengeluarkan zakat perhiasan berasal dari logam tambang di daerah Qabaliyah.

SebelumnyaRangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al-A'raf: 55-58 SesudahnyaRangkuman Ngaji Mauidhotul Mukminin Selasa, 16 Januari 2024 Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya