Gus M. Izzul Haq, Ph.D, Berbagi Pengalaman Studi dan Tinggal di Luar Negeri kepada Santri PPFF dalam Studium Generale
Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang, memiliki agenda kajian ilmiah bersama Ulama baik dari dalam maupun luar negeri, tokoh nasional, serta civitas akademika. Pada kesempatan kali ini, PPFF kedatangan Gus Muhammad Izzul Haq, Ph. D., Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sekaligus seorang ulama dan ilmuwan. Gus Izzul Haq datang bersama keluarga untuk sowan ke kediaman Pengasuh, Dr. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. Beliau saudara ibu Nyai Hj. Fenti Hidayah Fadlolan, putra KH Dimyati Romli, Ponpes Darul Ulum Jombang.
Selain sowan dan temu kangen keluarga, Gus Izzul Haq juga memberikan kuliah umum atau studium generale, pada Rabu, 27 Desember 2023, dengan memberikan motivasi dan menceritakan pengalaman kepada para santri PPFF, terutama dalam menggapai mimpi dan cita-cita, agar semangat belajar di luar negeri.
Materi yang disampaikan Gus Izzul Haq, diantaranya:
1. Apabila cita-cita itu belum terbentuk sempurna maka rajinlah belajar, serta ikuti semua peraturan sekolah & pondok pesantren dan jangan pernah menyerah, agar menuntun kepada cita-cita yang lebih spesifik. Keinginan atau cita-cita harus dikawal agar tidak tenggelam, serta harus dipupuk dan dirawat agar menjadi sebuah keinginan yang terwujud.
2. The law of attraction, atau bahasa lain dari mestakung (semesta mendukung), dimana keyakinan kita atau krenteg e ati menarik semesta untuk mendukung terwujudnya keinginan hati. Tentu dengan menjaga krenteg itu agar bisa diterjemahkan dalam gerakan dan kegiatan, serta yakin bahwa Allah selalu mengawal dan memberikan yang terbaik. Yaitu dengan berakhlak baik kepada Allah dan berprasangka baik kepada Allah.
3. Manusia punya kendala, Allah punya kendali. Manusia boleh merencakan, tetapi Allah yang menentukan. Oleh karena itu, tugas kita adalah angkat tangan (berdoa), biarlah Allah yang turun tangan. Dan jangan berprasangka buruk pada Allah, karena Allah memberi kita banyak jalan, apabila satu jalan ditutup, artinya jalan itu buruk untuk kita, maka carilah jalan yang lain. Manusia juga harus khusnudzon kepada Allah, agar apa yang dilakukan diridloi oleh Allah. Karena Allah sesuai dengan prasangka hambanya.
4. Jangan menyerah, kita harus walk in, jalan terus ikuti kehidupan dan jangan berhenti. Dan walk up dengan terus berjalan meskipun menanjak, ada gunung dilalui ada bukit dilewati. Yang terpenting jangan walk out (keluar) atau walk away (menjauh) yang artinya menyerah, dan tidak mau melanjutkan mimpi lagi.
Kemudian, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., menambahkan, agar seseorang dapat bertahan untuk belajar diluar negeri salah satunya, yaitu kekuatan mental. Karena mereka akan menghadapa kultur budaya yang beda setidaknya: bahasa, kultur budaya, atmosfir akademik yang kompetitif, dosen yang asing dst. Maka satu-satunya jalan menuju studi keluar negeri harus memiliki basik bahasa negara setempat yang kita akan studi dinegara tersebut. Berikutnya harus memiliki niat yang kuat untuk menguatkan mental yang menjadi salah satunya kunci sukses studi lanjut diluar negeri.
Orang yang mampu belajar keluar negeri, pasti standar keilmuannya sudah baik, ada kunci utama yaitu manajemen taqarrubbIla Allah, kedekatan diri kepada Allah agar mampu mencapai lezatnya ilmu dan madunya ilmu merasakan kenikmatan saat mengamalkan ilmu.
Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dari santri PPFF tentang studi dan pengalaman tinggal di luar negeri. Semoga motivasi yang telah diberikan Gus Izzul Haq, dapat bermanfaat bagi para santri dan menumbuhkan semangat serta minat para santri untuk belajar dan melanjutkan studi ke luar negeri. Aamiin Aamiin Allahumma Aamiin 🤲🏻