DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. Menjadi Mushohih Dalam Acara Bahtsul Masail Kubro Ke-15 Se Jawa-Madura Pondok Pesantren Fadllul Wahid
Setelah menunaikan ibadah umroh dan kembali ke Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang pada 12 Desember 2023, esoknya Rabu 13 Desember 2023 DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA menuju Pondok Pesantren Fadllul Wahid, Bandungsari untuk menghadiri Bahtsul Masail Kubro Ke-15 Se Jawa-Madura sebagai mushohih yang diadakan di Pondok Pesantren Fadllul Wahid Dalam Rangka Haul KH. Abdul Wachid Zuhdi Ke-16.
DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. adalah seorang Kyai yang memiliki karakter pejuang dan haus ilmu. Ketika nyantri dengan KH. Abdul Wahid Zuhdi di Pondok Pesantren Fadhlul Wahid Bandungsari pun, beliau dikenal sebagai santri teladan yang mahir dalam semua bidang, termasuk dalam bahtsul masail. Sebelum berlangsung acara Bahtsul Masail Kubro, beliau menyempatkan untuk ziarah ke makam KH. Abdul Wahid Zuhdi.
Dalam kesempatan Bahtsul Masail Kubro Ke-15 Se Jawa-Madura Pondok Pesantren Fadllul Wahid Dalam Rangka Haul KH. Abdul Wachid Zuhdi Ke-16 tersebut, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA menjadi salah satu mushohih selama 2 hari, dari tanggal 13-14 Desember 2023.
Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang juga mengirimkan 2 santri delegasi untuk mengikuti Bahtsul Masail Kubro Ke-15 Se Jawa-Madura Pondok Pesantren Fadllul Wahid yakni Idlalul Akmal dan M. Akmal Muntafi’.
Dalam rangkaian acara tersebut, ada sembilan as’ilah yang dibagi menjadi tiga jalsah :
JALSAH 1:
1. Pro Kontra antara hasil MUI dan LBMNU Jatim dalam penggunaan produk ber-karmin
2. Polemik Kontestalasi Politik
3. Royalti Tiga Lagu sebagai Harta gono-gini
JALSAH 2 :
1. Aturan baru pengambilan air tanah
2. Validitas keputusan hakim dalam kasus Segelas kopi beracun
3. Ambil sepuasnya dan bayar seikslasnya.
JALSAH 3 :
1. Pembangunan kedubes israel di Negara Muslim
2. Kampanye didunia pendidikan
3. Viralnya teori bumi datar
Kegiatan berjalan dengan lancar dan meriah. Puluhan santri delegasi dari berbagai pondok pesantren itu saling beradu argumentasi serta cara menerapkan dalil dari Alquran, Hadits, Ijma’ dan Qiyas dari berbagai pandangan alim ulama’.
