Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al-A’raf: 31-34
Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain
Ahad, 3 Desember 2023
Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
========================
Surat Al-A’raf ayat 31
يَابَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
Artinya : “Wahai anak cucu Adam AS, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap memasuki masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar manusia memakai pakaian yang bersih dan indah ketika memasuki masjid dan mengerjakan ibadah, seperti shalat, thawaf, dan lain-lainnya. Allah SWT juga memerintahkan manusia untuk makan dan minum secukupnya tanpa berlebih-lebihan, karena sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Surat Al-A’raf ayat 32
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِيْنَةَ اللّٰهِ الَّتِيْٓ اَخْرَجَ لِعِبَادِهٖ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِۗ قُلْ هِيَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَّوْمَ الْقِيَامَةِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيَاتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ
Artinya : “Katakanlah Nabi Muhammad SAW, “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah SWT yang telah Dia sediakan untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik-baik? Katakanlah, ‘Semua itu adalah untuk orang-orang yang beriman dan juga tidak beriman dalam kehidupan dunia, tetapi ia akan menjadi khusus untuk mereka yang beriman saja pada hari Kiamat.’” Demikianlah Kami menjelaskan secara terperinci ayat-ayat itu kepada kaum yang mengetahui.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT mengecam kaum musyrik yang mengharamkan sesuatu yang baik, seperti berpakaian dan memakan makanan yang baik, kemudian mereka mengatakan bahwa ketentuan itu berasal dari Allah SWT. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengingkari perkataan orang-orang musyrik itu.
Sesungguhnya pakaian, makanan, atau rezeki lainnya, semua itu untuk orang-orang yang beriman juga orang yang tidak beriman dalam kehidupan dunia, tetapi menjadi khusus untuk mereka yang beriman saja pada hari Kiamat.
Surat Al-A’raf ayat 33
قُلْ اِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْاِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَاَنْ تُشْرِكُوْا بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطَانًا وَّاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya : “Katakanlah Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang tampak dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, dan perbuatan melampaui batas tanpa alasan yang benar. Dia juga mengharamkan kamu mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang Allah SWT tidak menurunkan bukti pembenaran untuk itu dan mengharamkan kamu mengatakan tentang Allah SWT apa yang tidak kamu ketahui.”
Ayat ini menjelaskan tentang apa yang sebenarnya diharamkan Allah SWT, yaitu perbuatan buruk atau keji, baik berupa perkataan maupun perilaku, seperti zina, baik yang terlihat oleh orang lain maupun yang tersembunyi, juga perbuatan dosa, perbuatan dhalim tanpa alasan yang benar. Allah SWT juga mengharamkan manusia mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, juga melarang manusia membicarakan tentang Allah SWT apa yang tidak mereka ketahui.
Surat Al-A’raf ayat 34
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
Artinya : “Setiap umat mempunyai ajal. Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat pula meminta percepatan.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah menentukan waktu dan ajal tiap-tiap umat. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan kedatangannya atau percepatan walau hanya sesaat atau sekejap pun.