SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Rangkuman Ngaji Mauidhotul Mukminin Selasa, 7 November 2023 Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

Terbit 7 November 2023 | Oleh : Admin | Kategori : Tasawuf
Rangkuman Ngaji Mauidhotul Mukminin Selasa, 7 November 2023 Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

================================

بسم الله الرحمن الرحيم.

Memberi nafkah/infaq harta kepada teman itu lebih utama daripada bersedekah kepada kaum faqir. Sahabat Ali Ra. berkata: ” Sungguh dua puluh dirham yang aku berikan kepada temanku karena Allah, lebih memuaskan hati daripada aku bersedekah seratus dirham kepada kaum miskin.”
Diantara kemurnian ikatan persahabatan adalah memberi keleluasan di dalam rumah, sebagaimana yang dilakukan oleh golongan ulama salaf.
Sungguh Allah Swt telah berfirman dalam penggalan ayat dalan An-Nur ayat 61:
…..اَوْ مَا مَلَكْتُمْ مَّفَاتِحَهٗٓ اَوْ صَدِيْقِكُمْۗ
Ayat ini diturunkan karena ada seseorang yang menyerahkan kunci rumah kepada temannya dan memberi kebebasan pada temannya untuk mentasharrufkan rumah dan seisinya, namun ia merasa tidak nyaman dalam urusan makanan sebab takut kepada Allah Swt. sehingga Allah Swt. menurunkan ayat ini dan memberi izin kepada orang-orang mukmin untuk lebih leluasa dalam urusan makanan milik teman dan para sahabatnya.

Hak Kedua: Menolong dengan Jiwa.
Dalam perkara ini juga untuk memenuhi dan mengurusi segala kebutuhan sebelum diminta, mendahulukan kebutuhan tersebut daripada kebutuhan pribadi. Hak ini juga memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan yang paling rendah adalah memenuhi kebutuhan ketika diminta dan mampu melakukan, namun harus disertai raut wajah ceria, menampakan kegembiraan dan merasa mendapatkan anugerah.

Sebagian ulama berkata: ” Ketika engkau mendatangi temanmu guna meminta tolong untuk memenuhi kebutuhan, namun ia tidak memenuhinya, maka ingatkanlah temanmu untuk kedua kalinya, karena mungkin ia lupa. Dan jika ia masih tidak mau memenuhi hajat tersebut, maka bacakanlah takbir padanya dan bacalah ayat ini (QS. Al-An’am ayat 36)
“وَالْمَوْتٰى يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ ثُمَّ اِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ”
_”(dan orang-orang mati akan dibangkitkan oleh Allah)”_.
Ungkapan tersebut merupakan bentuk sindiran kepada teman yang enggan dan berat hati untuk dimintai bantuan.

والله أعلم باالصواب

SebelumnyaRangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al-A'raf: 8-17 SesudahnyaNADZAR

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya