Rangkuman Ngaji Ta’limul Muta’allim Rabu, 25 Oktober 2023 Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
Orang yang tersesat adalah orang yang mengagumi pencapaian dan akalnya sendiri, merek mencari pembenaran (pujian) dari mahluk.
Sesuatu yang lemah adalah akal, sebab akal tidak bisa menemukan segala sesuatu seperti halnya mata yang tidak bisa melihat semua sesuatu.
Mereka (orang yang tersesat) tertutup (untuk mengetahui kebenaran), menjadi lemah serta sesat dan menyesatkan.
Rasulullah SAW bersabda : “barang siapa yang mengetahui dirinya sendiri makai ia benar-benar telah mengetahui Tuhannya”.
Jadi, ketika seseorang mengetahui (sadar) bahwa dirinya lemah. Maka dia baru bisa mengetahui bahwa hanya Allah SWT Dzat yang Maha Kuasa. Dan dia tidak akan berpegang (mengandalkan) kemampuan dirinya dan akalnya.
Akan tetapi ia bertawakal kepada Allah SWT dan mencari kebenaran yang haq dari-Nya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah SWT maka Allah SWT akan mencukupi dan menunjukan ke jalan yang benar.
Barang siapa yang mempunyai harta maka janganlah pelit…! Sebaiknya, kita memohon perlindungan kepada Allah SWT dari sifat bakhil (pelit).
Rasulullah SAW bersabda : “adakah penyakit yang lebih jelek (berbahaya) dari sifat bakhil?”.
Ayahnya al-Syekh al-Imam al-Ajal Syamsu al-Aimmah al-Chalawaniy adalah orang yang faqir. Beliau merupakan seorang penjual manisan dan beliau selalu memberikan hadiah manisan kepada orang-orang yang Ahli Fiqih seraya berkata : “mohon do’akan kepada anakku”. Sehingga dengan barakah kedermawanan, keyakinan, kesabaran dan kedekatannya kepada Allah SWT, anaknya memperoleh sesuatu yang dicari.
والله أعلم باالصواب