Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al An’am: 161-165
Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain
Ahad, 22 Oktober 2023
Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
========================
Surat Al-An’am ayat 161
قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِّلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۚ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya : “Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Sesungguhnya Tuhanku telah membimbingku ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim AS yang lurus, dan dia (Ibrahim AS) tidak termasuk orang-orang musyrik.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim AS bukanlah orang yang musyrik, melainkan beragama Islam, sama halnya dengan agama Nabi Muhammad SAW. Sejatinya agama hanya ada satu, agama tauhid yang mengesakan Allah SWT yaitu agama Islam, tetapi syariatnya yang berbeda-beda.
Surat Al-An’am ayat 162
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya : “Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Ayat ini menjelaskan tentang keharusan manusia untuk mengabdi hanya kepada Allah SWT. Semua ibadah itu hanya diperuntukkan kepada Allah SWT, bahkan hidup dan mati manusia.
Surat Al-An’am ayat 163
لَا شَرِيْكَ لَهٗۚ وَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ
Artinya : “Tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah yang diperintahkan kepadaku. Aku adalah orang yang pertama dalam kelompok orang muslim.”
Ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada sekutu bagi Allah SWT dalam bentuk apa pun, karena hal itu mustahil bagi Allah SWT.
Surat Al-An’am ayat 164
قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ ۚ وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Artinya : “Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Apakah aku pantas mencari Tuhan selain Allah SWT, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap orang yang berbuat dosa, dirinya sendirilah yang akan bertanggung jawab. Seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian, kepada Tuhanmulah kamu kembali, lalu Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Tuhan segala sesuatu, Dialah yang menciptakan semesta alam, maka segala sesuatu selain Allah SWT itu tidak mempunyai kekuasaan apa-apa dan tidak patut disembah.
Selanjutnya pada ayat ini diterangkan, bahwa semua perbuatan manusia akan dipertangungjawabkan sendiri. Orang yang berbuat dosa akan menanggung sendiri dosanya itu, karena dosa seseorang tidak akan dipikul oleh orang lain. Masing-masing menerima
pahala amal baiknya dan memikul dosa amal buruknya.
Surat Al-An’am ayat 165
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya : “Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu beberapa derajat atas sebagian yang lain untuk menguji kamu atas apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat hukuman-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang menjadikan manusia penguasa-penguasa di bumi untuk mengatur kehidupan hamba-Nya dan Allah SWT pulalah yang meninggikan derajat sebagian mereka dari sebagian lainnya. Hal itu untuk menguji bagaimana masing-masing mereka menyikapi karunia Allah SWT yang diberikan kepadanya. Mereka akan mendapat balasan dari ujian itu, baik di dunia maupun di akhirat.
والله أعلم بالصواب