Hadiri Harlah ke – 16 Pondok Pesantren Al Anwar 2 Sarang, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. : “Santri Jangan Hanya Alim!”
Kedekatan DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., dengan Syaikhona Maimoen Zubair dan dzurriyah Pesantren Al Anwar Sarang bukan lagi rahasia. Beberapa waktu lalu, KH. Abdullah Ubab Maimoen hadir dan memberikan mauidhoh hasanah pada Haul ke- 4 Syaikhona Maimoen Zubair yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang. Kemudian pada Ahad, 9 Oktober 2023, Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., menghadiri Harlah ke – 16 Pondok Pesantren Al Anwar 2 Sarang untuk memberikan kata sambutan memenuhi undangan dan permintaan KH. Abdullah Ubab Maimoen.
Dalam sambutan, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., menyampaikan pesan kepada santri tentang pentingnya ridlo guru. Lebih dalam, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., menjelaskan sebagaimana yang tertera di kitab Ta’limul Muta’alim, bahwa ilmu bisa didapat dengan belajar dan musyawarah, kemudian manfaatnya ilmu bisa didapat dengan mengamalkan ilmu dan mengajar, sedangkan berkahnya bisa didapat dengan khidmah kepada ilmu dan guru. Sedangkan menurut Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki Al Hasani, berkahnya ilmu akan didapat dari ridlonya guru. Ridlo guru bisa didapat dengan khidmah, sehingga khidmah merupakan salah satu sebab mendapatkan berkahnya ilmu. DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., berpesan agar santri tidak hanya ‘alim dengan belajar dan musyawarah saja, tapi santri juga harus khidmah kepada guru agar mendapat ridlo dari guru yang menjadi kunci penting dalam menggapai berkahnya ilmu.
Acara Maulidurrasul dan Harlah ke -16 Pondok Pesantren Al Anwar 2 Sarang, dihadiri banyak masyayikh, tokoh publik dan alumni, seperti DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., KH. Bahauddin Nur Salim atau akrab dengan panggilan Gus Baha, Gus Arwani Thomafi, Wamenag H. Saiful Rahmat Dasuki, Bupati Rembang H. Abdul Hafidz, KH A’wani dll. Kemudian ditutup dengan mauidhoh hasanah oleh K.H. Miftachul Akhyar, Rois ‘Am Pengurus Besar Nahdlotul Ulama’.
Semoga dengan acara tersebut dapat mempererat tali silaturrahmi para masyayikh. Dan kita semua dapat menjadi santri yang ‘alim dan mendapat berkah serta ridlo guru, Allahumma Aamiin.
