Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al An’am: 152-156
Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain
Ahad, 8 Oktober 2023
Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
========================
Surat Al-An’am ayat 152
وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۖ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۖ وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۖ وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya : “Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai usia dewasa. Sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, lakukanlah secara adil sekalipun dia kerabatmu. Penuhilah pula janji Allah SWT. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu mengambil pelajaran.”
Ayat ini menjelaskan tentang larangan mendekati harta anak yatim, maksudnya, siapapun tidak boleh mendekati, menggunakan atau memanfaatkan harta anak yatim, kecuali dengan tujuan untuk memelihara dan mengembangkan harta anak yatim. Jika anak yatim itu sudah dewasa barulah diserahkan harta tersebut kepadanya.
Lalu Allah SWT juga memerintahkan kita untuk berlaku adil saat menimbang atau menakar, jangan sampai merugikan orang lain dengan mengurangi takaran, serta jangan sampai rugi karena terlalu melebihkan takaran. Kemudian Allah SWT juga memerintahkan kita untuk bersikap adil dan jujur saat berbicara, seperti saat bersaksi atau memutuskan hukum, meskipun terhadap kerabat dekat.
Surat Al-An’am ayat 153
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ۚ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : “Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan yang lain sehingga mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk mengikuti jalan-Nya dengan melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan benar dan jangan mengikuti jalan-jalan yang lain seperti agama-agama selain Islam, kelompok-kelompok yang mengajarkan ajaran yang menyimpang dan sesat yang akan mencerai-beraikan manusia dari jalan-Nya.
Surat Al-An’am ayat 154
ثُمَّ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتَابَ تَمَامًا عَلَى الَّذِيْٓ اَحْسَنَ وَتَفْصِيْلًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لَّعَلَّهُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُوْنَ
Artinya : “Kemudian, Kami telah menganugerahkan kepada Musa Kitab Taurat untuk menyempurnakan nikmat Kami kepada orang yang berbuat kebaikan, menjelaskan secara rinci segala sesuatu, serta memberi petunjuk dan rahmat agar mereka beriman kepada pertemuan dengan Tuhannya.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberikan Kitab kepada Nabi Musa AS, yaitu Kitab Taurat untuk menyempurnakan nikmatnya kepada orang yang berbuat kebaikan dan untuk menjelaskan segala hukum dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi Bani Israil (umat Nabi Musa AS).
Surat Al-An’am ayat 155
وَهٰذَا كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya : “(Al-Qur’an) ini adalah Kitab yang Kami turunkan lagi diberkahi. Maka, ikutilah dan bertakwalah agar kamu dirahmati.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an bagi manusia melalui Malaikat Jibril dengan penuh berkah, yang sangat berguna bagi kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat. Allah SWT memerintahkan kita untuk mengikuti apa yang ada di dalamnya dan mengamalkan isinya agar kita mendapat rahmat kasih sayang dari Allah SWT.
Surat Al-An’am ayat 156
أََنْ تَقُولُوا إِنَّمَا أُنزِلَ الْكِتَابُ عَلَىٰ طَائِفَتَيْنِ مِن قَبْلِنَا وَإِن كُنَّا عَن دِرَاسَتِهِمْ لَغَافِلِينَ
Artinya : “Kami turunkan Al-Qur’an itu supaya kamu tidak mengatakan, “Kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan sebelum kami (Yahudi dan Nasrani) dan sesungguhnya kami lengah dari apa yang mereka baca.”
Ayat ini menjelaskan tentang turunnya Al-Qur’an kepada orang kafir Mekkah, agar mereka pada hari Kiamat kelak tidak membuat-buat alasan mengenai sikap kemusyrikan dan kemaksiatan mereka. Mereka berdalih bahwa kitab Taurat dan Injil, hanya diturunkan kepada dua golongan sebelum mereka, Yahudi dan Nasrani dan mereka tidak mengerti apa yang ada di dalam kedua kitab tersebut karena menggunakan bahasa yang bukan bahasa mereka.
والله أعلم بالصواب