SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Bukti Nyata Rasa Cinta Karena Allah #3

Terbit 3 Oktober 2023 | Oleh : Admin | Kategori : Tasawuf
Bukti Nyata Rasa Cinta Karena Allah #3

Rangkuman Ngaji Mauidhotul Mukminin
Selasa, 3 Oktober 2023
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

=================================

بسم الله الرحمن الرحيم.

Ketika rasa cinta kepada Allah SWT semakin kuat, maka akan menumbuhkan rasa untuk saling menyayangi, menolong serta melindungi diri, harta dan lisan. Kadar cinta manusia itu berbeda-beda, berbanding dengan kadar cinta mereka kepada Allah SWT. Hanya saja seseorang bisa menguji rasa cintanya dengan melihat keinginan- keinginan di dalam hati, sebab bentuk cinta yang berdasar pada sesuatu yang masih tergolong bersifat empiris dan materil. Sedangkan cinta Allah kepada makhluk-Nya ialah cinta tanpa pamrih.

Terkadang rasa cinta mendominasi ketika di dalam hati tidak ada keinginan selain untuk memenuhi keinginan orang yang dicintai, misalkan orang yang rela memberikn separuh, sepertiga atau sepersepuluh
hartanya hanya demi orang yang dicintainya. Jumlah harta yang diberikan itu bisa menjadi ukuran atau kadar rasa cinta di dalam hatinya. Karena derajat perkara yang dicintai tidak bisa diketahui kecuali meninggalkan perkara lain yang juga dicintai sebagai bukti rasa cintanya.

Bagi seseorang yang mencurahkan seluruh hatinya untuk mencitai sesuatu, maka tidak akan tersisa ruang di dalam hatinya untuk rasa cinta yang lain, bahkan ia pun tidak akan menyisakan sesuatu apapun untuk dirinya sendiri. Seperti yang dilakukan oleh sahabat Abu Bakar As-Shiddiq Ra. Sungguh Beliau telah menyerahkan putri Beliau yang menjadi pelipur hati (Sayyidah ‘Aisyah) untuk diperistri Rasullullah Saw. juga mengorbankan hampir seluruh hartanya diberikan Rasulullah untuk dukungan dakwah Nabi.

Maka dari sini dapat ditarik benang merah bahwa sesungguhnya setiap orang yang mencitai orang alim, ahli ibadah, atau mencintai seseorang yang mencintai ilmu, ibadah atau kebajikan, maka sungguh ia hanya mencintai karena Allah dan hanya untuk Allah (أَحَبُّ فِي اللّٰهِ و لِلّٰهِ). Dan ia akan mendapatkan pahala akan hal ini, sesuai dengan kadar kekuatan rasa cintanya.

والله أعلم باالصواب

SebelumnyaRangkuman Ngaji Bulughul Maram Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa' Lc., MA. Senin, 2 Oktober 2023 SesudahnyaRangkuman Ngaji Ta'limul Muta'allim Rabu, 4 Oktober 2023 Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya