Destinasi ke Lima Ziarah Auliya’ Jawa Timur-Madura Bagi Santri Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan ( Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang
Setelah berziarah dari Makam Sunan Gresik, rombongan Pengasuh DR. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA., dan Ibu Nyai Fenty Hidayah, S.Pd.I melanjutkan perjalanan ziarah menuju Makam Sunan Bonang yang berada di Tuban, Jawa Timur. Khusus Pengasuh dan rombongan tiba di Tuban pukul 01.00 langsung istirahat di hotel Wisata Ziarah Sunan Tuban, dan bergabung ziarah Kangjeng Sunan Bonang setelah shalat subuh. Begitulah setiap tahun para santri mentradisikan ziarah di Sunan Bonang.
Sunan Bonang adalah satu Ulama Walisongo yang menyebarkan Islam di Jawa pada abad ke-14 Masehi. Sunan Bonang adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila.
Beliau menguasai ilmu fiqh,
ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan lainnya. Diantara karya Beliau adalah Suluk Wijil, Suluk Kaderesan, dan Suluk Sunan Bonang. Salah satu ciri khas dari dakwah Sunan Bonang adalah menggunakan bende Bonang sebagai media untuk menyebarkan Islam.
Salah satu karomah Sunan Bonang yaitu pukulan tongkatnya berubah menjadi sumur air tawar di tepi laut. Kisah ini berawal dari seorang pendeta yang terdampar di laut. Kemudian bertemu dengan Sunan Bonang, tetapi dia tidak tahu kalau Sunan Bonang adalah waliyullah yang dicarinya. Pendeta tersebut menyampaikan maksud kedatangannya ke Tuban. Tetapi dia menolak kesaktian karena buku-bukunya hilang ditelan ombak. Sunan Bonang memukulkan tongkatnya ke tanah. Kemudian keluarlah air dari lubang bekas pukulan Sunan Bonang.
Semoga para santri selalu istiqomah bisa mengikuti ziarah bersam pengasuh Peantren Fadhlul Fadhlan. Dengan berziarah ke makam Sunan Bonang dapat menambah kecintaan kita kepada waliyullah , dan menjadikan wasilah kedekatan kita kepada waliyullah. Aamiin Allahumma Aamiin.
