Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al An’am: 140-142
Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain
Ahad, 3 September 2023
Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
========================
Surat Al-An’am ayat 140
قَدْ خَسِرَ الَّذِيْنَ قَتَلُوْٓا أَوْلٰدَهُمْ سَفَهًا ۢ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّحَرَّمُوْا مَا رَزَقَهُمُ اللّٰهُ افْتِرَاۤءً عَلَى اللّٰهِۗ قَدْ ضَلُّوْا وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ
Artinya : “Sungguh rugi orang-orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan tanpa pengetahuan dan mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah SWT kepada mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan terhadap Allah SWT. Sungguh, mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk.”
Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang kafir Mekkah merugi apabila mereka membunuh anak mereka dalam keadaan hidup-hidup, karena hal tersebut tidak berdasarkan syariat atau agama. Mereka juga menghalalkan apa yang diharamkan Allah SWT dan mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah SWT kepada mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan terhadap Allah SWT. Sungguh, mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk.
Surat Al-An’am ayat 141
وَهُوَ الَّذِيٓ أَنْشَأَ جَنّٰتٍ مَّعْرُوْشٰتٍ وَّغَيْرَ مَعْرُوْشٰتٍ وَّالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهٗ وَالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُتَشٰبِهًا وَّغَيْرَ مُتَشٰبِهٍۗ كُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖٓ إِذَآ أَثْمَرَ وَءَاتُوْا حَقَّهٗ يَوْمَ حَصَادِهٖۖ وَلَا تُسْرِفُوْاۗ إِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَۙ
Artinya : “Dialah yang menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya dan tidak serupa rasanya. Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan dua jenis tanaman, yaitu tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat. Allah SWT pun menciptakan untuk manusia berbagai macam pepohonan seperti pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa bentuk daun dan warnanya, tetapi tidak serupa rasanya.
Allah SWT juga memerintahkan manusia untuk memakan buahnya apabila ia berbuah dan tidak lupa memberikan haknya, berupa zakat, pada waktu memetik hasilnya, tapi jangan berlebih-lebihan, dalam arti tidak terlalu pelit dan tidak terlalu boros, melainkan berada di antara keduanya. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berlebihan, yaitu dengan mengeluarkan harta bukan pada tempatnya.
Surat Al-An’am ayat 142
وَمِنَ الْأَنْعٰمِ حَمُوْلَةً وَّفَرْشًاۗ كُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ إِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌۙ
Artinya : “Di antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan angkutan dan ada pula yang tidak. Makanlah rezeki yang diberikan Allah SWT kepadamu. Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagimu.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan hewan ternak untuk kepentingan manusia. Diantaranya ada yang dijadikan angkutan, seperti unta yang besar, keledai, dan kuda. Serta ada pula yang tidak dijadikan angkutan, seperti unta yang kecil, kambing, dan sapi.
Ayat ini juga berisi larangan Allah SWT kepada manusia untuk jangan sekali-kali menghalalkan atau mengharamkan sesuatu yang Allah SWT tidak menghalalkan atau mengharamkannya. Jikalau para manusia mengada-ada, maka mereka mengikuti perbuatan syetan, padahal syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
والله أعلم بالصواب