SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al An’am: 138-139

Terbit 27 Agustus 2023 | Oleh : Admin | Kategori : Tafsir
Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain Surat Al An'am: 138-139

Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain
Ahad, 27 Agustus 2023
Oleh : DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
========================
Surat Al-An’am ayat 138

وَقَالُوْا هٰذِهٖٓ اَنْعَامٌ وَّحَرْثٌ حِجْرٌ لَّا يَطْعَمُهَآ اِلَّا مَنْ نَّشَاۤءُ بِزَعْمِهِمْ وَاَنْعَامٌ حُرِّمَتْ ظُهُوْرُهَا وَاَنْعَامٌ لَّا يَذْكُرُوْنَ اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا افْتِرَاۤءً عَلَيْهِۗ سَيَجْزِيْهِمْ بِمَا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ

Artinya : “Mereka berkata menurut anggapan mereka, “Inilah hewan ternak dan hasil bumi yang dilarang, tidak boleh dimakan, kecuali oleh orang yang kami kehendaki. Ada pula hewan yang diharamkan punggungnya (tidak boleh ditunggangi) dan ada hewan ternak yang ketika disembelih tidak menyebut nama Allah SWT.” Hal itu sebagai kebohongan terhadap Allah SWT. Kelak Allah SWT akan membalas semua yang mereka ada-adakan.”

Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang kafir Mekkah melakukan sesaji kepada berhala mereka dengan menyiapkan binatang-binatang ternak. Binatang tersebut tidak disembelih kecuali hanya untuk berhala atau untuk orang-orang yang merawat berhala.

Begitu juga mereka ada yang mengharamkan punggung binatang ternak tersebut untuk ditunggangi atau dinaiki, karena mereka memuliakannya untuk berhala-berhala mereka. Ketika mereka menyembelih binatang tersebut, mereka tidak menyebut nama Allah SWT, melainkan menyebut nama-nama berhala.

Perbuatan mereka adalah kebohongan terhadap Allah SWT. Kelak Allah SWT akan membalas semua yang mereka ada-adakan.

Surat Al-An’am ayat 139

وَقَالُوْا مَا فِيْ بُطُوْنِ هٰذِهِ الْاَنْعَامِ خَالِصَةٌ لِّذُكُوْرِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلٰٓى اَزْوَاجِنَاۚ وَاِنْ يَّكُنْ مَّيْتَةً فَهُمْ فِيْهِ شُرَكَاۤءُۗ سَيَجْزِيْهِمْ وَصْفَهُمْۗ اِنَّهٗ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ

Artinya : “Mereka juga berkata, “Apa yang ada di dalam perut hewan ternak ini khusus untuk kaum laki-laki kami dan haram bagi istri-istri kami.” Jika yang ada di dalam perut itu dilahirkan dalam keadaan mati, semua boleh memakannya. Kelak Allah SWT akan membalas ketetapan mereka. Sesungguhnya Dia Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.”

Ayat ini menjelaskan bahwa ketika binatang ternak milik orang-orang kafir Mekkah hamil, mereka sudah bernazar bahwa jika binatang tersebut lahir nantinya hanya dikhususkan untuk kaum laki-laki dan diharamkan bagi kaum perempuan untuk memakannya. Namun jika yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka semuanya baik laki-laki maupun perempuan boleh memakannya. Kelak Allah SWT
akan membalas atas ketetapan mereka yang sewenang-wenang itu. Sesungguhnya Allah SWT
Mahabijaksana, Maha Mengetahui segala perbuatan
hamba-Nya.

والله أعلم بالصواب

SebelumnyaSelalu Ada Tamu Sowan Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Dari Yang Biasa Sampai Yang Unik SesudahnyaRangkuman Ngaji Bulughul Maram Ahad, 27 Agustus 2023 Oleh : DR KH. Fadlolan Musyaffa' Lc., MA.

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya