Syeikh Dr. Ammar Al-Rafati Al-Jailani Imam Besar Masjid Aqsa Palestina, Berikan Teori Menghafal Cepat Kepada Santri Tahfidh Program 6 Bulan di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang

Setelah malam hari menghadiri acara Haul Ke-4 KH. Maimoen Zubair, Syeikh Ammar Azmi al-Rafati al-Jailani al-Hasani, cicit ke-28 Syeikh Abdul Qadir al-Jailani yang merupakan Imam Masjid Al-Aqsha Palestina menginap di ndalem pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Semarang.

Kehadiran ini merupakan kunjungan yang keempat kalinya dan selalu menginap di PPFF. Bulan Ramadhan lalu, beliau hadir mengimami shalat tarawih dan mengisi muhadhoroh ammah bersama santri. Bulan Dzulhijjah kemarin juga singgah di PPFF mengisi kuliah umum dan ziarah pada Alsyahidah Ning Arina Sabiela Fadlolan.

Kali ini Syeikh Ammar Azmi, memenuhi permintaan kyai kami yang sudah 1 bulan tertunda, tepatnya setelah jamaah subuh Senin pagi diagendakan oleh kyai Fadlolan Musyaffa’ untuk memberikan nasehat, wejangan dan teori menghafal cepat kepada para santri program tahfidh 6 bulan yang sedang berjuang untuk mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an dengan waktu singkat kurang lebih 6 bulan.

Syeikh Ammar Azmi memberikan nasehat dan wejangan kepada santri program tahfidh 6 bulan, diantaranya adalah:
1. Syeikh Ammar Azmi menyebutkan bahkan Al-Qur’an merupakan kalam Allah SWT yang paling sempurna. Ilmu Al-Qur’an merupakan ilmu yang diberkahi langsung oleh Allah SWT. Siapa yang mempelajari Al-Qur’an akan mendapat berkah-Nya.
2. Orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an merupakan golongan yang dekat dengan Allah SWT (ahluAllah).
3. Waktu paling baik untuk menghafal adalah ba’da subuh.

Syeikh Ammar Azmi, juga memberikan 7 teori menghafal cepat yaitu:
1. Membaca Al-Qur’an dengan bersuara.
Menghafal dengan bersuara, melihat mushaf. Ketika seorang menghafal dengan bersuara, maka mulut bekerja, teling mendengarkan suara yang dibaca, mata bekerja untuk melihat mushaf. Maka terdapat 3 anggota bada yang bekerja lalu menyetor suara hafalan, pandangan ayat, kepada akal, maka otak akan lebih menerima hafalan dengan cara ini. sehingga apabila sudah hafal, seakan ayat tersebut ada didepan mata kita.
2. Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari Qori’ yang bagus dan benar bacaannya dengan tujuan agar santri dapat menilai bacaannya yang standar benar dan untuk mengingat hafalan.

3. Menetapkan hafalan dengan niat yang kuat sehingga fokus menghafal, dengan cara muqobalah (berhadap-hadapan dengan teman). Dengan ini akan fokus pada hafalan masing-masing, belajar konsentrasi, menghafal dengan jahr (bersuara), kemudian gantian saling simak hafalan yang telah didapat. Hal ini menjadikan lebih semangat dan bisa mengusir ngantuk dan malas.
4. Murojaah fis sholat (muroja’ah dalam shalat). Saat shalat sendiri baik shalat dhuha ataupun shalat qiyamul lail dengan membaca hafalan yang telah dihafalkaannya. Karena ketika sholat itu fikiran fokus dan dalam keadaan tenang.
5. Mudzakaro dengan membuat halaqoh, sambung ayat, guru membacakan akhir/awal ayat untuk dilanjutkan muridnya.
6. Menjadikan Al-Qur’an sebagai dzikir.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga hafalan, salah satu diantaranya yaitu menjadikan Al-Qur’an sebagai dzikir.
7. Tadabbur.
Santri penghafal Al-Qur’an hendaknya juga memahami makna dan isi kandungan Al-Qur’an, serta mengambil manfaat dan hikmah atas nasihat-nasihat yang terdapat dalam Al-Qur’an. Dengan memahami kandungan ayat, makan akan mengingat alur cerita atau kisah sambungan ayat ke ayat dari halaman ke halaman mushaf.

Dalam acara tersebut, santri program tahfidh 6 bulan diberi waktu setengah jam untuk mempraktekkan tartil muqobalah yaitu berhadap-hadapan dengan teman, fokus membuat hafalan, yang kemudian disimak langsung oleh Syeikh Dr. Ammar Azmi Al-Rafati Al-Jailani. Ini merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga bagi santri program tahfidh 6 bulan.

Semoga wejangan, motivasi dan teori tersebut dapat diamalkan para santri dalam menghafal Al-Qur’an sehari-hari, sehingga mampu menempuh target program 6 bulan yang telah ditetapkan oleh pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Dr. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA. dengan hasil yang maksimal Allahumma amin.